![]() |
Dialog bersama Walikota Manado bersama tokoh agama dan jamaah Masjid Al Khairiah Texas, jumat (3/4). |
Ketua Forum Komunikasi Umat Islam Abdul Aziz Hulla (FKUI) menjelaskan kronologis pasca penggusuran kampung texas di masa pemerintahan Walikota Jimmy Rimba Rogi. Masjid Al-Khairah yang telah berdiri sejak tahun 1960 an diminta untuk tidak di bongkar, karena masjid tersebut merupakan satu-satunya masjid yang berada di pusat kota dan banyak jamaahnya.
“Banyak pekerja di pusat kota yang datang sholat di masjid ini, dan jumlahnya sampai ribuan. Makanya sangat penting untuk menjaga masjid ini, karena masih dibutuhkan umat muslim,” ujar ketua FKUI Sulut ini.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka masjid Al-Khairiah yang berdiri di atas tanah pemerintah diharapkan bisa di miliki untuk kegiatan ibadah umat muslim. Di tahun 2012, berbagai tokoh muslim di Manado kemudian berinisiasi untuk mengajukan permohonan kepada Badan Pertahanan Negara (BPN) untuk pengelolaan masjid Al-Khairiah.
Tokoh Agama Abdurahman Musa kemudian menyambung penjelasan, bahwa saat mengajukan permohonan ke BPN, mereka mendapat undangan dari DPRD Manado yang saat itu di pimpin Danny Sondakh terkait ajuan permohonan tersebut. Dalam pertemuan bersama DPRD Manado, dijelaskan bahwa ada dua surat permohonan ke BPN mengenai pengelolaan tanah Negara tersebut, yakni dari pemerintah kota Manado dan pihak masjid Al-Khairiah.
“Setelah pertemuan dengan DPRD Manado, di bawah penjelasan perwakilan BPN yang juga hadir saat itu, disampaikan bahwa Masjid Al-Khairiah lebih berpeluang memiliki karena telah berdiri lama,” ungkap Musa.
Pada persiapan pembangunan Abdurahman Musa kemudian menceritakan, saat ia berada di Jakarta mendapatkan informasi dari salah seorang pegawai kementerian Agama Sulut, ada proposal pembangunan yang diajukan pemerintah kota Manado terkait pembangunan taman wisata religi yang ditanda tangani Walikota Manado GS Vicky Lumentut dengan lampiran sertifikat pembangunan.
“Informasi ini kemudian sempat membuat kaget, tapi panitia pembangunan masjid Al Khairiah tetap menjalankan pembangunan masjid. Tapi disayangkan saat membangun, panitia hanya selalu mendapatkan surat peringatan dari pihak pemkot dan sepertinya tidak ada niat memanggil, mengklarifikasi atau berdialog terkait hal tersebut,” jelasnya lagi.
Bahkan saat berjalan, sempat ada informasi untuk membongkar masjid dengan alasan sudah tidak ada lagi yang datang beribadah di Masjid Al Khairiah, hal tersebut semakin mengejutkan dan membuat reaksi umat muslim.
Inilah beberapa alasan yang terucap saat dialog. Walikota Manado kemudian meminta waktu untuk menyelesaikan hal ini, dan mengagendakan pertemuan selanjutnya, Rabu (8/4) terkait mencari solusi terbaik dari persoalan tersebut. (MO3)
Post a Comment