![]() |
| istimewa |
SUARA
PEMBAHARU – Memperingati hari buruh (May
Day), Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) menilai
sudah saatnya pemerintah mendengarkan aspirasi buruh dan tidak memilih
berkompromi dengan perusahaan semata.
Jumat (1/5) buruh diseluruh belahan dunia memperingati hari
Buruh International, termasuk Indonesia. Bahkan 3,5 Juta Buruh se-Indonesia,
dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan turun ke jalan.
“Pemerintah tidak boleh `berat sebelah`, aksi buruh yang dilaksanakan
hari ini (1/5), harus mendapatkan perhatian khusus oleh pemerintah dan
perusahaan, karena buruh masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Pemerintah jangan hanya berbicara soal investasi ketimbang melakukan blusukan,
mendengar dan merasakan keluhan buruh dari dalam hati” kata Ketua bidang
hikmah DPP IMM Taufan Putra Revolusi.
Menurutnya, tidak bisa dinafikan saat ini bahwa perusahaan
terkadang semena-mena kepada Buruh karena merasa dilindungi oleh pemerintah.
“Ya, bisa dilihat pemerintah lebih berat mana ?, lebih ramah
menerima para korporat, daripada meluangkan waktu mendengar keluhan rakyat
(buruh). Terbukti, banyak perusahaan nakal yg semena-mena terhadap karyawannya,
tak mendapat tindakan dari pemerintah. Banyak karyawan yang di pecat tanpa
pesangon yang sesuai dan perlakuan yang semena-mena kepada karyawan
outsourching. Pemerintah abai, bahkan terkesan takut mengawasi
perusahaan-perusahaan nakal ini” tegas Taufan. (MO3)

Post a Comment