![]() |
| Jarod menggelar dialog publik di Hotel Aston, Senin (31/8) |
SUARA
PEMBAHARU – Mengangkat tema ‘Penguatan Ideologi Pancasila Dalam Proses
Implementasi Sosial di Sulawesi Utara’, Jurnalis Online Manado (Jarod) kembali menggelar
diskusi publik, Senin (31/8).
Bersama Akademisi Unsrat Manado Drs Mahyudin Damis, M.Hum, Aktivis
muda Sulut Moh Nur Andi Bongkang dan perwakilan Kesbang Pol Manado Abdul H
Aboka, dialog ini mengupas lengkap sejarah ideology pancasila, menganalisa dan mencermati
problematika bangsa dalam ke Indonesiaan saat ini
Perwakilan Kesbang Pol Abdul H. Aboka memaparkan, bahwa saat
ini maraknya konfik sosial, sikap tenggang rasa yang makin menipis, kebijakan
publik yang lemah hingga meningkatnya kriminalitas, merupakan faktor internal dari
melemahnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan kita terhadap nilai-nilai
pancasila dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
“Zaman sekarang ini pemahaman dan penghayatan pancasila mulai
melemah, maka problematika kebangsaan terlihat semakin sembaraut,”Jelas Aboka.
Sementara, akademisi Unsrat Mahyudin Damis menilai, bangsa
Indonesia yang telah merdeka dan memasuki usia ke-70 tahun masih begitu terpuruk,
pada hal kita punya modal sejarah panjang, sumber daya alam (SDA) melimpah serta
visi dan konsep pancasila yang paripurna.
“Indikasi lemahnya penghayatan dan pengamalan pancasila dewasa
ini, disebabkan lemahnya penguatan nilai-nilai agama dan budaya bangsa, bahkan hal
tersebut sampai terkikis dalam kehidupan masyarakat modern,” ungkap Mahyudin.
Mahyudin juga menilai, salah satu yang melemahkan semangat
pancasila adalah adanya ketidakadilan.
“ketidakadilan juga bisa merong-rong pancasila,” tegas
Mahyudin
Senada dengan dua pemateri sebelumnya, Moh Nur Andi Bongkang mengungkapkan,
untuk kembali menguatkan ideologi pancasila dalam proses implementasi sosial perlu
untuk membumikan pancasila dan menanamkan semangat pancasila dalam diri
kita.
“Menghidupkan ideologi pancasila diawali dengan semangat dan
ketulusan kita sebagai bangsa. Kemudian menguatkannya lewat kemakmuran,
pendidikan dan kesetaraan dalam kehidupan sosial masyarakat,” ungkapnya. (IRN)

Post a Comment