![]() |
| GS Vicky Lumentut |
SUARA
PEMBAHARU – Politik cenderung membangun isu-isu destruktif, terutama di pesta
demokrasi. Pembunuhan karakter, saling klaim bahkan memfitnah sering jadi
tontonan publik untuk mengetahui wajah demokrasi bangsa ini.
Menuju pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Manado Desember
nanti, terpaan isu miring pun mulai dihembuskan lawan politik ke pasangan calon
GS Vicky Lumentut dan Mor Bastian, baik melalui
media sosial (Medsos) maupun ruang informasi lainnya.
GSVL once MORe tagline pasangan GS Vicky Lumentut
dan Mor Bastian yang memperoleh nomor urut 3, kemudian menanggapi berbagai
isu-isu destruktif ini dengan santun. GSVL sendiri memang dikenal sebagai sosok
yang santun dalam berpolitik, selektif dalam bergerak dan cerdas menjawab problemtika.
Maka tidak heran bila GSVL sapaan akrab GS Vicky Lumentut tak terpengaruh
dengan strategi politik dekonstruktif yang menerpanya. Dirinya cenderung diam
dan santun menanggapinya, contoh saat dirinya dibabat dalam Paripurna DPRD Kota
Manado, GSVL lebih memilih kata terima kasih, butuh koreksi dan evaluasi. Bahkan
dalam ruang publik lainnya, ketika diserang GSVL membalas dengan senyuman.
Kematangan GSVL dalam menanggapi berbagai serangan politik tentunya
lahir dari latar belakangnya yang panjang. Sehingga Kepala Bagian Humas Pemkot
Manado Frangky Mocodompis, S.sos melihat ada sisi kehidupan spiritualitas tinggi
yang membuat GSVL mampu membentengi mentalitas, emosi, dan setiap langkahnya
dalam merespon berbagai hal.
”Sangat ingat sekali, saat Pak Vicky sering kami panggil
Engku (guru,red). Dia kenyang dengan pendidikan agama. Sejak kami kecil dulu,
Engku Vicky sangat aktif membina anak-anak di gereja. Dan pengalaman itu
menumbuhkan kematangan spiritualitas hidupnya,” komentar Mocodompis, menanggapi
sikap GSVL yang cenderung menerima dengan tulus semua koreksi sosial menyangkut
pemerintahannya.
Lanjut Mocodompis, GSVL punya karakter tenang, mendengarkan
kata hati, ketimbang menanggapi dengan emosi.
”Saya lihat, dominasi sisi spiritualitas yang beliau (GSVL)
hayati, itu sangat mempengaruhinya,” singgung Mocodompis.
Sikap GSVL yang begitu santun dan tenang, ternyata diimbangi juga
oleh istrinya Prof Dr Paula Runtuwene.
“Ci Paula dulu juga guru agama. Makanya, keluarga ini
terbiasa dengan sikap hidup sederhana. Tidak responsif kalau dikritik,” tutur
Mocodompis.
Sementara itu, Wali Kota GS Vicky Lumentut mengakui, ia
memang suka dikritik.
“Saya suka dikritik, yang penting untuk tujuan perbaikan,
kemajuan dan kebaikan bersama. Memimpin masyarakat harus bisa membiasakan diri
untuk dikritik. Karena saya tahu, kritikan masyarakat itu bagian dari upaya
untuk memperbaiki kehidupan yang lebih sejahtera,” tutur GSVL, di DPRD Manado,
beberapa hari lalu.
Di politik, calon Wali Kota Manado yang berpasangan dengan
Mor Bastiaan ini, berpesan kepada Tim Pemenangan, agar tidak terpengaruh dengan
black campaign (kampanye hitam). Usai melantik Tim Pemenangan, Rabu lalu, GSVL
berpesan tim pemenangan selalu tampil simpatik, tidak muda terpancing dengan
kampanye hitam.
“Santunlah, beretika dan cerdas dalam menawarkan program
pro-rakyat kepada masyarakat. Hindari kampanye hitam dan kampanye negatif,”
pesan GSVL.
Pesan GSVL itu disambut Ketua Tim Pemenangan GSVL-MOR,
Marthen Manopo SH.
“Itu pesan seorang pemimpin paripurna. GSVL mengajarkan
kepada tim bagaimana menjajakan nilai-nilai kejujuran, kebaikan, bukan hal
cara-cara kotor di politik,” tutur Manopo. (MO3)

Post a Comment