SUARA PEMBAHARU - Kegiatan belajar mengajar di SDN Inpres 10/73 Bitung Tengah, Kecamatan Maesa Kota Bitung terancam lumpuh. Penyebabnya adalah aksi mogok yang dilakukan oleh 8 orang guru yang berstatus honorer.
Aksi mogok tersebut bukan tanpa alasan, pahlawan tanpa tanda jasa itu melakukan aksi tidak masuk untuk melaksanakan tugas dikarenakan gaji yang menjadi hak mereka sampai saat ini belum dibayarkan oleh kepala sekolah sejak 3 bulan lalu.
"gaji kami sejak bulan juni sampai sekarang belum dibayar oleh pihak kepala sekolah dengan alasan masih menunggu penyusunan anggaran dana BOS," jelas salah seorang honorer yang tidak ingin namanya di publish.
Kedelapan honorer dan satu pegawai bagian tata usaha hai ini.Selasa (6/10) mendatangi kantor DPRD Kota Bitung untuk mempertanyakan nasib mereka, karena selain gaji belum diterima, ancaman via sms dari kepsek pun sudah mereka dapatkan yang isinya memberhentikan 8 guru tersebut sebagai tenaga honorer di SDN Inp 10/73 Bitung Tengah.
"Kami mendapat intimidasi dari kepala sekolah, dimana kami diberhentikan sebagai honorer secara sepihak dan Kepsek mengatakan juga bahwa dirinya tidak akan takut jikapun ke 8 honorer melapor kemana saja karena ada yang mem back upnya," jelas salah satu perwakilan honorer itu.
Saat ditanya kepada honorer siapa yang memback up sang kepala sekolah,salah satu diantaranya memperlihatkan sms yang isinya adalah, Kepala sekolah tersebut "katanya" di back up oleh Wakil Walikota Bitung.
Sedangkan salah seorang anggota DPRD Bitung, Franky Julianto,ST yang menerima aspirasi para honorer tersebut mengatakan bahwa, besok Rabu (7/10) pihak kepala sekolah akan diundang untuk melakukan klarifikasi lewat hearing atau rapat dengar pendapat.
"besok kita akan panggil pihak kepala sekolah untuk hearing bersama pihak pihak terkait,"jelas Julianto.
Kisruh yang terjadi di SDN Inp 10/73 Bitung Tengah berimbas terhadap kegiatan belajar mengajar terhadap 306 siswa yang ada disekolah tersebut, karena sebagian besar honorer yang melakukan aksi mogok adalah wali kelas.
Sampai saat ini, kepala sekolah SDN Inp 10/73 Bitung Tengah,Melinda Salindeho belum bisa dihubungi terkait kisruh yang terjadi disekolah yang dipimpinnya. (Arham)
Post a Comment