( Benny Ramdhani saat Konferensi pers dengan sejumlah media)
SUARA PEMBAHARU- Silaturahmi Ketua Pimpinan wilayah Gerakan Pemuda Anshor (GP Anshor) se Indonesia Timur yang dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi Gerakan Pemuda Anshor Sulawesi Utara yang dipusatkan di Kota Bitung. Jum'at (20/11).
Namun kegiatan tersebut nyaris saja batal dikarenakan tempat pertemuan yang sejak sehari sebelumnya sudah dibayar oleh panitia pelaksana yakni Balai Prajurit Marinir Bitung yang dibuktikan dengan kwitansi pembayaran sebesar Rp.1.250.000 tetapi dibatalkan sepihak oleh pengelolah gedung tersebut dengan alasan perintah.
Menurut Benny Ramdhani, Ketua GP Anshor Sulawesi Utara yang juga adalah Anggota DPD RI bahwa ini adalah pelecehan buat organisasi GP Anshor dan juga adalah bentuk arogansi aparat TNI yang seharusnya tidak lagi ada dialam demokrasi saat ini.
" pembatalan sepihak oleh pengelolah gedung yang notabene adalah milik TNI AL ini adalah pelecehan terhadap GP Anshor sekaligus bentuk arogansi aparat yang seharusnya tidak lagi ada dialam demokrasi seperti saat ini" kata Ramdhani.
Ramdhani juga akan segera meminta klarifikasi kepada Danlantamal di Manado terkait perlakuan anggotanya di Bitung yang sangat merugikan GP Anshor.
" perlakuan ini sangat merugikan GP Anshor karena kegiatan yang kami lakukan terhambat dan kemungkinan batalpun bisa saja terjadi dan saya akan segera melakukan klarifikasi kepada Danlantamal di Manado terkait persoalan ini" ujarnya kemudian.
Sedangkan Komandan Marinir Pertahanan Pangkalan Angkatan Laut Bitung, Mayor.Laut. Estefanus Ginting menjelaskan kepada sejumlah insan pers bahwa ini adalah kesalahan komunikasi dan sebagai informasi bahwa gedung tersebut hanya dipergunakan untuk kegiatan anggota TNI AL saja, tidak disewakan kepada pihak luar.
" ini adalah kesalahan komunikasi saja, dan sebagai informasi bahwa gedung balai prajurit ini hanya diperuntukan untuk kegiatan kegiatan anggota TNI AL khususnya Marinir " kata Ginting. (AdL)
Post a Comment