Suara Pembaharu ideas 2018

Penulis : Razikin Juraid (Mahasiswa Pascasarjana jurusan Ilmu Politik Universitas Indonesia)

Atmosfer Pilgub DKI sangat tinggi, manuver bakal calon menarik untuk diikuti, berbagai isu diumbar kepublik, itulah cerminan demokrasi liberal. Sentimen keagaamaan dan kesukuan tidak jarang menjadi argumen apakah seseorang layak memimpin Jakarta, mayoritas-minoritas pun jadi isu penting dalam bermanuver. Ternyata demokrasi liberal menyisakan persoalan antogonistik, karena itu perlu ada lompatan kualitatif cara kita berdemokrasi agar dapat menimimalisir antagonistik tersebut. dalam konteks itu, demokrasi radikal Chantal Mouffe penting untuk direnungkan.

Mouffe berusaha memberikan perspektif yang lebih maju dalam memahami demokrasi, dalam bukunya The Democratic Paradox, berkaitan dengan konsep agonistic pluralism. Ada dua konsep penting dari pemikiran Mouffe yang menarik yaitu adversary dan relasi agonistik. Konsep adversary dipakai Mouffe untuk mengganti konsep enemy dalam kehidupan politik. Dalam demokrasi liberal, lawan politik sebenarnya memiliki landasan yang sama yang ingin dicapai, yaitu kebebasan dan keadilan bagi semua. Namun untuk mencapainya kerap kali cara-cara dan pemikiran politik yang dipakai sering berseberangan. Mereka yang berlawanan tersebut pada prakteknya sering dipandang sebagai musuh yang menimbulkan relasi antagonistik. Mouffe berpendapat bahwa seharusnya mereka tidak perlu diperlakukan sebagai musuh, melainkan sebagai legitimate enemy. Merekalah yang disebut Mouffe sebagai adversary.  Mouffe, memberi argumentasi pada pemakaian istilah lawan bersahaja dengan menerangkan konsep "common space" (ruang bersama) yang merupakan tempat kawan dan lawan untuk menciptakan "bonum commune" (kebaikan umum).

Pemikiran Mouffe sangat relevan dalam kontek berdemokrasi PILGUB DKI, Pilgub DKI harus dimaknai sebagai common space dalam mewujudkan bonum commune, karena pilgub merupakan common space, maka tidak boleh ada sekelompok orang merasa yang paling berhak dan yang lain merupakan lawan hanya karena perbedaan keagamaan dan suku, Karena sejatinya Pilgub adalah arena pertandingan visi dan program demi mewujudnya bonum commune.

Pojok Negeri, 13/03/2016

Post a Comment

Suara Pembaharu

{picture#https://lh3.googleusercontent.com/-KxCpQnd7tqI/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAJk/t239p-tSaZY/s120-c/photo.jpg} Media Online, Suara Pembaharu. Menyajikan Informasi Aktual & Terpercaya. {facebook#http://facebook.com} {twitter#http://twitter.com} {google#http://google.com} {youtube#http://youtube.com} {instagram#http://instagram.com}
Powered by Blogger.