SUARA PEMBAHARU- Diskusi interaktif dengan tema LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) dan dampaknya lem adiktif, komix dan obat lainnya, kembali digelar oleh Bitung Jurnalis Club, Jum'at (15/4/2016).
Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bitung dr.Tommy Sumampouw, Kepala Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kabag PP dan PA) Setda Kota Bitung Victorine Lengkong, Kaban Pemberdayaan Masyarakat Kota Bitung Rahel Rotinsulu, Kasubag Humas dan Protokol, dan seluruh wartawan Biro Bitung.
Dalam diskusi ini terungkap fenomena Lesbian (botler) di Kota Bitung sudah marak sejak 2009. Menurut Ferdy Pangalila wartawan SwaraKita yang sudah mengangkat persoalana ini pada sejumlah tulisannya.
"Ini adalah bentuk kegagalan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat khususnya remaja dan pemuda." tegas Epang, sapaan akrab Ferdy Pangalila.
Epang juga menambahkan perlunya keterlibatan Tokoh agama dalam hal memperkuat keimanan kepada jemaat dan umat.
"Tokoh agama punya peran sentral dalam hal membentengi pemuda dan remaja yang paling dominan terkena "virus" LGBT ini, dengan pemahaman agama yang dianut. Agar mengerti bahwa Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender itu salah menurt kitab suci" pungkasnya. (Licin)
Diskriminasi LGBT yang didukung oleh negara.
ReplyDelete