SUARA PEMBAHARU- Upaya keras dibarengi Perintah tegas wali kota Bitung Max Lomban dan Wakil Wali kota, Maurits Mantiri agar tidak ada lagi pungutan bagi siswa yang baru tamat sekolah, tampaknya diacuhkan oleh pimpinan SMK Negeri 2 Bitung.
Pasalnya, dari informasi yang diterima, saat rapat orang tua murid waktu pengumuman kelulusan siswa, Sabu (7/5/2016) akhir pekan lalu, pihak sekolah melalui komite sekolah, meminta partisipasi sebesar 100 ribu rupiah per siswa yang lulus, dengan alasan untuk pembuatan taman sekolah.
“Awalnya kami diminta 150 ribu, namun kami keberatan dan meminta keringanan. Akhirnya disepakati 100 ribu rupiah,” kata salah satu orang tua siswa yang enggan namanya ditulis. Menurutnya, saat itu rapat dipimpin oleh ketua Komite yang baru saja menggantikan posisi Frans Natang. Yakni, Jorry Lausan.
Menurutnya, jumlah siswa yang lulus di SMK Negeri 2 Bitung tahun ini ada 370 siswa. Itu berarti total pungutan yang diterima untuk membuat taman sekitar 37 juta.
Kepsek SMK Negeri 2 Bitung, Harold Tambayong yang dikonfirmasi lewat ponsel mengaku uang 100 ribu itu urusan komite. Namun dirinya tidak menampik jika ada rencana pembuatan taman sekolah.
“Saya tidak tahu dengan uang 100 ribu. Itu permintaan komite. Memang di sekolah akan dibuat taman, karena SMK Negeri 2 akan jadi sekolah adiwiyata,” jelas Harold. (Arham dila Licin)
Post a Comment