Aktivis Sulut Desak Jokowi Buka Hasil TPF Kasus Munir

Bitung, suarapembaharu.com - Sejumlah masyarakat dan aktivis di Sulawesi Utara mendesak Presiden Joko Widodo sebagai kepala pemerintahan untuk mengumumkan hasil Tim Pencari Fakta  (TPF) kasus Munir ke masyarakat dengan segera sebagaimana telah diputuskan oleh Komisi Informasi Pusat (KIP) pada tanggal 10 Oktober 2016 atas permohonan ajudikasi yang dilakukan kontraS bersama Suciwati istri Munir dan LBH Jakarta melalui KIP.

Dukungan tersebut dibacakan dr Bert Supit selaku Ketua Presidum Majelis Adat Minahasa dalam siaran pers "Desakan Membuka Dokumen TPF Munir Ke Publik" yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat dan aktivis HAM Sulut, Kamis 27/09/2016 bertempat di Sekretariat AJI Manado

"Kami belum melihat Presiden Jokowi mengambil langkah nyata dan masih meperlihatkan sikap abu-abu, hal ini masih mengesankan Presiden masih terpengaruh dengan kepentingan-kepentingan menyandera kasus ini," tegas pembina Yayasan Nurani Minaesa ini.

Penyelesaikan kasus Munir menjadi salah satu hutang pemerintah yang harus dituntaskan, termasuk konspirasi dan dugaan keterlibatan institusi negara harus tetap di usut.

Bentuk dukungan masyarakat dan aktivis Sulut dinyatakan dalam tiga sikap

1. Mendesak Presiden RI Joko Widodo u tuk segera membuka dan mengumumkan dokumen hasil penyelidikan TPF kasus Munir, mengingat hasil penyelidikan ini adalah informasi yang harus disampaikan ke publik.

2. Bahwa kelanjutan proses hukum pengungkapan kasus Munir sangat bergantung pada isi dokumen tersebut. Tanpa sikap keterbukaan pemerintah justru memunculkan kekwatiran ada fakta-fakta temuan tim cuma akan tertutupi.

3. Kasus Munir telah menjadi pengingat sekaligus tanda awas bagi seluruh aktibis kemanusiaan di Sulut dan Indonesia pada umumnya, dimana pemerintah terkesan tidak mampu memberikan perlindungan dan keadilan bagi setiap warganya.

Berikut nama sejumlah aktivis dan LSM yang menyatakan dukungan terhadap Suciwati seperti Majelis Adat Minahasa dr Bert Supit, Yayasan Dian Rakyat Indonesia Syarif Hidayat, Komunitas Budaya Tionghoa Sulut Sofyan Jimmy Yosadi, SH, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Nadine Helena Sulu, Lembaga Bantuan Hukum Manado Hendra Baramuli, SH, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado Yoseph Ikanubun, Yayasan Suara Nurani Minaesa Jull Takaliuang, Wahana Lingkungan Hidup Sehat Theo Runtuwene, Swara Parangpuan Sitty Nurlaily Djenaan. (MO3)