Penulis ; Amirullah Hidayat, M.Ikom
(Wakil Sekretaris Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Kordinator Koalisi Relawan Jokowi-JK)
Indonesia adalah negara kepulauan, menurut catatan pemerintah pulau yang ada di Indonesia hingga saat ini sebanyak 17.500 pulau. walaupun jumlah tersebut berbeda dengan data yang tercatat di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang memiliki data resmi 13.466 pulau. ini terjadi karena bayaknya pulau pulau di indonesia yang tidak mempunyai nama sebab menurut peraturan PBB pulau yang di daftarkan harus sudah mempunyai nama.
Dari jumlah pulau tersebut terdapat terdapat ratusan suku, menurut hasil
Kerja sama Badan Pusat Statistik dengan Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) pada tahun 2013 dilakukan identifikasi Dihasilkan 633 kelompok suku besar yang tersebar di seluruh Nusantara dan 6 agama yang terdiri dari Islam,Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha, kong hu cu, ini semua kekeyaan bangsa yang harus di jaga dan dipelihara.
Tetapi kenyataan yang terjadi saat ini di indonesia, sudah mulai hilangnya toleransi sesama anak bangsa yang berbeda pulau, suku, agama tersebut, hal ini dapat di rasakan dengan banyaknya konflik konflik sosial yang terjadi di indonesia sejak tahun 1999 sampai 2015 bahkan ada konflik yang besar sampai memakan banyak korba jiwa, seperti Konflik Agama di Ambon tahun 1999 yang menyebabkan ribuan orang meninggal dunia, Tragedi Sampit, Suku Dayak vs Madura tahun 2001 dan yag terakhir terjadi konflik Tolikara, saat Idul Fitri tahun 2015, ini tentu menyedihkan kita semua, apakah kita harus diam saja, tentu tidak.
Padahal tahun 1928, Pemuda Indonesia telah melaksanakan kongres pemuda dan dihasilkan suatu ikrar yang terkenal dengan sebutan Pemuda yang berbunyi" Kami putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Indonesia, Kami Putera dan Puteri Indonesia mengaku berbangda satu, bangsa indonesia, Kami Putera dan Puteri Indonesia Menjunjung Bahasa Persatuan,Bahasa Indonesia" ini lah nilai nilai suci yang sudah tertanam dalam sanubari setiap anak bangsa. Tapi sayang hal itu mulai terkoyak koyak, kita lihat disana sini telah terjadi sekat sekat anak bangsa yang berdasarkan suku dan agama dan tidak perlu disebutkan satu persatu karena kita semua sudah mengetahuinya.
Oleh karena itu pemerintah harus bergerak cepat dalam menanamkan nilai nilai toleransi kedalam sanubari anak bangsa, salah satu yang bisa dilakukan adalah menteri pendidikan Nasional harus segera memasukan mata pelajaran pancasila dan budi pekerti dalam mata pelajaran disekolah sekolah, mewajibkan kepada semua guru guru disekolah untuk membiasakan kembali kepada murid murid menyanyikan lagu lagu nasional sebelum pulang sekolah, ini mungkin kecil tetapi mempunyai dampak yang hebat bagi fsikologi anak anak murid.Karena nilai toleransi perlu ditanamkan dari usia dini, sebab anak anak yang bersekolah saat inilah yang akan menjadi penerus masa depan bangsa yang kita cintai ini.
Selain itu juga para tokoh tokoh masyarakat, tokoh tokoh agama, tokoh tokoh adat, untuk terus menyeruhkan nilai nilai toleransi dalam pencerahan pecerahan yang disampikan kepada pengikut-pengikutnya. Mari bersama tanamkan nilai toleransi, guna keutuhan NKRI serta menghentikan tangisan ibu pertiwi.
Post a Comment