Korban Banjir dan Longsor Kota Bitung Capai 2.330 Jiwa,

Bitung, suarapembaharu.com - Hujan deras yang mengguyur kota Bitung sehari penuh, membuat beberapa empat kecamatan terkena banjir dan tanah longsor, Minggu (12/2).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung Franky Ladi, mengatakan data sementara yang didapat BPBD Bitung dalam bencana di kota Bitung untuk banjir dan tanah longsor berada di empat kecamatan, yakni kecamatan Maesa, Aertembaga, Lembeh utara dan Lembeh Selatan.

Titik Bencana banjir di Kota Bitung Yakni,
1. Warga Pateten tiga mengakibatkan 30 rumah tergenang air, terdiri dari 32 kepala keluarga, dengan jumlah pengungsi sebanyak 80 jiwa.
2. Warga Winenet satu, 40 rumah tergenang air, berdampak ke 45 KK, dengan jumlah pengungsi 110 jiwa.
3. Warga Winenet dua, 55 Rumah tergenang 55 air, berdampak ke 58 KK, dan jumlah pengungsi sebanyak 120 jiwa
4. Warga Aertembaga Satu, 120 rumah tergenang air, berdampak ke 130 KK, dengan jumlah pengungsi 390 jiwa
5. Warga Aertembaga dua, 110  rumah tergenang air, berdampak ke 116 KK, dengan jumlah pengungsi 320 jiwa.
6. Warga Tandurusa, 400 rumah tergenang air, berdampak ke 420 KK, dengan jumlah pengungsi 1.100 jiwa.
7. Warga Mawali, 22 Rumah tergenang air,  berdampak ke 30 KK, dengan jumlah pengungsi 100 jiwa.
8. Warga Pintu kota, 30 rumah tergenang air, berdampak ke 35 KK, dengan jumlah pengungsi 110 jiwa.

Sementara untuk titik longsor terjadi di daerah, Papusungan, Mawali dan Pintu kota

"Jumlah rumah yang tergenang banjir dan tanah longsor sementara ini, kira-kira berjumlah 810 rumah, dan berdampak ke 866 KK dengan jumlah pengungsi sebanyak 2.330 jiwa. Saat ini juga Tim terpadu kota Bitung, BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PU, TAGANA, PMI, Polres Bitung, Kodim, Marinir, Camat, Lurah, Pala dan RT, sementara melakukan upaya darurat," ucap Franky.

Kepala BPBD Kota Bitung juga menambahkan, upaya yang dilakukan saat ini adalah, mengevakuasi warga yang terkena banjir, dan longsor , membersihkan got-got yang tersumbat, membuka akses jalan yang tertutup material longsor, menggunakan alkon untuk mengeluarkan air yang menggenangi rumah warga, persiapan pendirian dapur umum. dan untuk posko utama ditempatkan di kantor BPBD kota bitung. (Yaser)