Pendidikan Gratis Sekedar Simbol Jelang Kelulusan

Gorontalo, suarapembaharu.com - Sistem pendidikan provinsi Gorontalo dikenal dengan penerapan sistem pendidikan gratis yang dimulai dari SD, SMP dan SMA, dan sangat membantu masyarakat. Sayangnya sistem pendidikan gratis perlu diperbaiki sehingga makna dari pendidikan gratis benar-benar menjadi tanggung jawab negara, dan tak ada kesan ditengah masyarakat bahwa gratinya pendidikan sekedar simbol karena dititik lain masih ada upaya lain dari pihak sekolah yang berindikasi kepada pungli.

Rapat guru dan orang tua siswa di SMP N 1 Pulubala

Menghadapi pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian nasional kelas IX tahun pelajaran 2016-2017 khusus SMPN I Pulubala, kepala sekolah dan orang tua siswa dalam mempersiapkan ujian menggelar rapat guna menyelesaikan persoalan yang dihadapi sekolah dan siswa tanpa memaksakan kehendak satu sama lain dan rapat tersebut dipimpin oleh kepsek SMPN I Pulubala Rosma Isa, Kamis (2/2).

"Karena kebutuhan siswa menghadapi ujian sangat membutuhkan penganggaran, maka guru dan orang tua siswa bersepakat membiayayai beberapa item kegiatan yang akan dilakukan oleh sekolah nanti. Antara lain, pengayaan 192 pertemuan siswa, pas foto siswa, ujian tingkat kabupaten, ATK, penulisan ijazah, foto copy ijazah, legalisir serta map, sehingga dari kegiatan tersebut dibutuhkan anggaran masing-masing siswa kelas IX Rp.292.429/siswa, dan hal tersebut disepakati oleh orang tua siswa," ujar Isa

Pendidikan gratis bukan berarti menjamin semua bisa gratis sebab masih banyak yang menjadi kebutuhan sekolah yang sangat sulit ditanggulangi oleh sekolah, sehingga perhatian pemerintah pusat ataupun daerah sangat dibutuhkan dalam mengembangkan sekolah ataupun bakat siswa nanti. Walaupun banyak keterbatasan yang dihadapi oleh sekolah, namun semua guru tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi siswa agar bisa berkompotisi dengan sekolah lainnya untuk itu kerja sama atau dukungan orang tua siswa sangat dibutuhkan demi masa depan siswa kita. (Robby)