Yogyakarta, Suarapembaharu.com -Nama lengkapnya dr.Ferihana Zaujatu Yoebal, wanita bercadar ini adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII) dan pemilik Rumah Sehat Muslim dan Dhuafa Yogyakarta.
Sebagai seorang dokter yang melayani pasien tanpa memandang Suku, Ras, dan Golongan tertentu, dr Hana sapaan akrab wanita ini merasa perlu memberikan klarifikasi terkait salah satu komentar netizen di fan fage Kick Andy Show yang menanggapi kehadirannya di acara yang dibesut oleh Andy F Noya itu.
Komentar pengguna facebook bernama Wei Young yang menulis bahwa pakaian yang digunakan oleh dr Hana yakni bercadar dianggapnya sangat provokatif.
"sebagai seorang dokter dan manusia anda sungguh munafik dan memuakkan" demikian bunyi penghujung tulisan Wen.
Komentar Wen ini kemudian ditanggapi oleh dr Hana. Begini tanggapan yang ditulis diakun facebook dr Ferihana pada 27 Juli 2017.
Selamat siang Bapak Wei Young (hadakallah).
Menanggapi komentar Bapak tentang diri saya di page Kick Andy Show, perlu saya sampaikan
Yang pertama,
Dalam agama saya, Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam mengajarkan untuk senantiasa mengasihi sesama. Bahkan, Nabi menyantuni kerabat dan tetangga beliau yang bukan muslim, baik itu Yahudi dan Nasrani. Dan itu tertulis nyata dalam ayat dan hadits shahih yang tak ada keraguan akan kebenarannya. Inilah yang selalu saya terapkan dalam sikap saya bermasyarakat
Yang kedua,
Saya mengerti Bapak berbeda keyakinan dan ras dengan saya, namun saya menasihatkan untuk Bapak hendaknya belajar berkomentar yang baik dan tidak memojokkan dan merendahkan agama lain. Pakaian saya bukanlah pakaian provokasi namun demikianlah ajaran agama saya, yang ini merupakan sunnah Nabi kami yang mulia
Bapak perlu mengetahui, saya pun pernah bertugas melakukan pelayanan kesehatan di sekolah Nasrani, disana terdapat para biarawati dan semua muridnya berbeda keimanan dengan saya, namun alhamdulillah saya tetap mengedepankan pelayanan yang terbaik
Dan alhamdulillah, sudah terbukti oleh masyarakat sekitar juga dari para pasien dari tempat yang jauh, bahwa saya belum pernah dan tidak pernah membedakan pelayanan dalam agama, suku, ras, jenis kelamin dsb.
Bapak juga perlu mengetahui, bahwa apa yang saya lakukan ini diakui oleh teman-teman saya yang non muslim, dan mereka memuji dan menyayangi saya karena saya tak pernah sekalipun bersikap membedakan dengan mereka
Yang ketiga,
Saya adalah seorang dokter yang terikat dengan sumpah profesi. Sehingga kami dilarang membedakan pelayanan karena jenis kelamin, suku, agama dan ras. Selama ini saya bersyukur, bahwa yang hadir di klinik saya justru banyak dari non muslim dan etnis Tionghoa. Mereka memeluk saya dan senang menerima pelayanan dari saya dan tim. Kami justru memperlakukan yang berbeda keyakinan dengan kami, dengan pelayanan yang terbaik.
Yang ke empat,
Empati tidaklah dinilai dari pakaian, namun dari bukti nyata berupa kasihsayang dan pelayanan kita kepada masyarakat. Bapak perlu mengetahui sembako gratis yang dibagikan di klinik kami, juga kami berikan kepada mereka warga non muslim yang tidak mampu dan ini telah berjalan sekian tahun
Yang terakhir Bapak Wei Young,
Mari kita menjaga lisan dan tulisan kita. Sungguh lisan dan tulisan kita adalah cerminan dari apa yang ada dihati kita. Jika apa yang keluar melalui lisan dan tulisan adalah baik, maka itulah cerminan baiknya hati kita. Demikianlah pula sebaliknya
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Bapak
Trimakasih
Dokter Ferihana
dr. Ummu Sulaym Ferihana Zaujatu Yoebal
Editor : Arham Licin
Foto : (ist)
Post a Comment