![]() |
Ratusan personel gabungan usai mengamankan aksi pengunjuk rasa. |
Hal tersebut dilakukan karena salah satu kandidat mereka kalah dan menuding petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berbuat curang.
Pantauan Suarapembaharu.com, Sebagaimana aksi yang dilakukan, tuntutan masyarakat tersebut tidak dapat dikabulkan. Karena sudah dilakukan sesuai aturan yang ada.
Mendengar tuntutan mereka tidak diterima, peserta makin beringas, sehingga terjadi bentrok antara pengunjuk rasa dengan pasukan pengendali masa tidak terelakkan.
Unjuk rasa tersebut merupakan
Kapolres Minahasa Utara (Minut) AKBP AKBP Jefri Siagian saat membenarkan adanya aksi tuntutan warga terhadap KPU.
"Iyy benar aksi itu dilakukan untuk menuntuk KPU," kata Kapolres.
Aksi tuntutan warga ini lanjut Kapolres, ini merupakan simulasi peragaan sistem pengamanan kota (Sispamkota) dalam menyambut Pilpres April 2019 mendatang.
"Ini hanya simulasi saja yang diperankan oleh personel Polres dan Kodim 1310/Bitung," ujar Siagian sapaan akrab Kapolres Minut.
Selain itu, simulasi aksi tersebut untuk melihat sejauh mana kesiapan Polres-Kodim dalam menghadapi situasi dan kondisi saat Pileg dan Pilpres.
Kegiatan tersebut dihadiri Sekretaris Kabupaten Minut,Jimmy Kuhu Dandim 1310/Bitung, Letkol Inf Kusnandar Hidayat, Ketua DPRD Minut Berty Kapoyos, Kajari Minut Rustiningsih, Bawaslu Minut dan KPU Minut.(tsir)
Post a Comment