Talaud, Suarapembaharu.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubuhan Laut Kementerian Perhubungan Laut, melalui Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut menggagas program konteiner masuk desa yang bekerja sama dengan Maritime Research Institute Nusantara (MARIN) Nusantara.
Menariknya, sebelum merambah ke daerah lain, Desa Esang, Kecamatan Esang, Kabupaten Kepulauan Talaud menjadi fokus utama program konteinaer masuk desa ini.
Direktur MARIN Nusantara, Muhammad Makbul kepada Suara pembaharu.com Kamis (7/3) mengatakan, untuk
pengimplementasian awal, program konteiner masuk desa ini akan difokuskan pada salah satu desa di kabupaten Talaud yaitu Desa Esang.
"Karena desa tersebut menjadi desa percontohan sekaligus pengiriman perdana program konteiner masuk desa," kata Makbul sembari menambahkan, setelah Desa Esang, program konteiner masuk desa ini akan bergeser lagi ke wilayah Papua seperti Boven digoel dan Memberamo.
Dirinya menerangkan, selain untuk menurunkan disparitas harga, program ini bertujuan untuk mendorong dan memastikan penyelenggaraan angkutan logistic tol laut bukan hanya dari pelabuhan ke pelabuhan tetapi sampai pada konsumen sehingga tepat sasaran.
"Bahkan, masyarakat desa akan lebih mudah memasarkan komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh penduduk desa ke wilayah lain, baik di dalam maupun luar negeri, sehingga ekonomi desa akan tumbuh dan berkembang," ujarnya.
Senada dengan itu, Muhamad Harif, salah satu anggota MARIN Nusantara mengatakan, program konteiner masuk desa merupakan rencana yang realistis untuk diimplementasikan agar barang yang diangkut oleh konteiner tol laut secara berjenjang dalam level konektivitas bisa diteruskan oleh kapal-kapal tol laut, kapal perintis penyebrangan dan kapal pelayaran rakyat sebagai armada semut.
Harif juga menjelaskan, konteiner masuk desa ini untuk memperkuat konektivitas ekonomi desa dan nasional melalui program nawacita dalam rangka menghadirkan Negara di beranda depan NKRI.
Terpisah, Robby Manialip warga Desa Esang mengatakan, dirinya mengapresiasi program Pemerintah Pusat yang langsung menyentuh Kabupaten Kepulauan Talaud yang merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan negara Philipina.
"Keseriusan Pemerintah Pusat dalam membangun daerah perbatasan patut diapresiasi karena selama ini kami yang berada di ujung utara NKRI jarang sekali memperoleh sentuhan tangan dari pemerintah pusat," ujarnyan.(Ive)
Post a Comment