![]() |
| Ketua PSSI Sulut Jackson Kumaat (kiri) berjabat tangan dengan Ketua PSSI Terpilih La Nyalla (kanan) |
Dua agenda spesial yang dilalui PSSI ini, makin memantapkan kerja PSSI nantinya. Ketua Umum PSSI terpilih periode 2015-2019, La Nyalla Mahmud Matalitti kemudian bertekad, bakal terus mempererat tali persatuan dan kesatuan di antara sesama anggota serta pihak yang terlibat, karena dengan adanya kebersamaan dari seluruh anggota, menurutnya, akan mempengaruhi kemajuan sepak bola Tanah Air.
”Saya bersama jajaran Komite Eksekutif PSSI masa bakti 2015-2019 bertekad bulat menjaga marwah harkat dan martabat sepak bola. Siapapun juga yang berusaha merusak sepak bola Indonesia, tentu perjuangan ini harus kita cegah dengan bermacam cara, dan akan semakin efektif bila dilakukan dengan suasana persatuan dan kesatuan,” kata La Nyalla, di Surabaya, Minggu (19/4).
La Nyalla menyebutkan, bahwa organisasi yang dipimpinnya juga menolak segala bentuk intervensi yang menyudutkan PSSI. “PSSI menolak segala bentuk intervensi di wilayah kerja dan tugas PSSI. Apalagi, intervensi yang didasarkan kepada kepentingan diluar sepak bola yang justru membuat kerusakan sepak bola,” pungkas pria berusia 55 tahun itu.
Senada dengan La Nyalla, Ketua Asprov Sulut Jackson Kumaat meyakini PSSI lebih solid karena berhasil melewati dua agenda besar yakni kongres dan hut ke 85 PSSI dengan baik. Menurutnya hanya anggota PSSI lah yang berhak menentukan apa yang terjadi dengan PSSI bukan mereka yang diluar PSSI.
“Dua agenda besar ini membuktikan kalau PSSI sangat solid,kami menghadapi intervensi pemerintah dengan terus berupaya meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia,dan harus diingat yang berhak menentukan nasib PSSI adalah anggota PSSI bukan pihak lain,” tegasnya. (MO3)

Post a Comment