Suara Pembaharu ideas 2018

SUARA PEMBAHARU-     Rumah sakit umum daerah (RSUD) Bitung yang merupakan rumah sakit milik pemerintah daerah dan menjadi rumah sakit tersebesar di Kota multi dimensi. Namun sangat disayangkan pelayanan terhadap pasien sangat memiriskan.

Salah seorang keluarga pasien, Rahmat Pulukadang yang mengeluhkan pelayanan dirumah sakit plat merah tersebut mengungkapkan bahwa saat orang tuanya datang kerumah sakit itu untuk mengobati penyakit mata yang dideritanya, tetapi pihak rumah sakit menginformasikan bahwa dokter mata tidak berada ditempat.

"saya sudah 3 hari ini mengantar orang tua untuk berobat mata di rumah sakit Manembo nembo (RSUD Bitung,Red) tetapi sangat disayangkan pihak loket rumah sakit justru memberikan informasi bahwa dokter mata masih di manado" kata Pulukadang. Jum'at (23/10).

Selain Pulukadang, pasien lain yang juga merasa pelayanan di rumah sakit tersebut sangat minim adalah Stella Luntungan, warga Manembo nembo tersebut mengeluhkan tidak adanya kejelasan terhadap pelayanan penyakit mata di rumah sakit terbesar di Kota Cakalang itu.

"sudah beberapa hari ini pihak rumah sakit hanya mengatakan bahwa dokter akan datang besok, tetapi saat kami kembali besok harinya, dokter yang dimaksud tak kunjung ada" jela Luntungan. Jum'at (23/10).

Saat dikonfirmasi kepada Direktur Utama (DIRUT) RSUD Bitung, Dr.Jeaneste
Watuna mengatakan bahwa rumah sakit yang dipimpinnya itu belum miliki dokter spesialis mata, dan selama ini hanya mengharapkan dokter spesialis dari Manado yang diminta untuk membantu pelayanan pasien penyakit mata di RSUD Bitung.

"sampai saat ini kami masih meminta bantuan dari salah seorang dokter spesialis mata dari manado, karena RSUD Bitung belum memiliki satupun dokter spesialis mata" jelas Watuna. Jum'at (23/10).

Watuna juga menambahkan, jika tidak ada dokter spesialis mata yang bersedia ditempatkan di Bitung dengan alasan yang tidak dipaparkan kepada kami, tetapi kami sudah berusaha untuk bisa menghadirkan dokter spesialis tersebut.

"tidak ada yang bersedia ditempatkan disini, kami sudah coba mengajak teman teman untuk bisa ditempatkan secara permanen disini" jelas Watuna saaat dikonfirmasi melalui telepon selulernya. Jum'at (23/10). (Arham Dila Licin)


Post a Comment

Suara Pembaharu

{picture#https://lh3.googleusercontent.com/-KxCpQnd7tqI/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAJk/t239p-tSaZY/s120-c/photo.jpg} Media Online, Suara Pembaharu. Menyajikan Informasi Aktual & Terpercaya. {facebook#http://facebook.com} {twitter#http://twitter.com} {google#http://google.com} {youtube#http://youtube.com} {instagram#http://instagram.com}
Powered by Blogger.