SUARA PEMBAHARU - Dalam satu tahun Kantor Koperasi Uasaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Pasar Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) memiliki anggaran Rp. 1,7 Miliar yang dperuntukkan bantuan bagi para usaha mikro kecil yang dibagi menjadi 3 paket proyek pengadaan barang dan jasa, namun dari 3 paket tersebut ada 1 paket yang tidak dilelang dan direalisasikan.
Paket yang tidak terlelang yakni paket pengadaan peralatan bengkel yang berbandrol Rp. 367 juta. Menurut Kepala Kantor UMKM dan Pasar Kabupaten Boltim Jantra Damopolii, tidak terealisasi bantuan tersebut bukan karena terlambat dilelang oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) atau Pokja Kabupaten, namun karena masalah tidak berminatnya para kontraktor dalam pelelangan. "Barang-barangnyakan dibeli di Jawa, jadi masalahnya pengiriman barang yang juga diikuti dengan kenaikan bahan bakar minyak (bbm)," ungkapnya.
Ditempat terpisah, Ketua ULP Kabupaten Boltim Sahril Sumanta menjelaskan, paket pengadaan peralatan bengkel kecil itu sudah 3X dilelang oleh ULP, namun sudah pernah ada yang berminat tapi tidak memenuhi syarat secara administrasi. "Pokja menunggu surat dari pengguna anggaran (Kepala Kantor UMKM dan Pasar) untuk persetujuan penunjukkan langsung untuk proyek ini, namun alangkah baiknya jika ditangguhkan dulu," jelasnya.
Dari data yang dihimpun media ini, anggaran Rp. 1,7 miliar untuk bantuan usaha mikro kecil, terbagi dalam 3 paket pengadaan, yakni paket pengadaan peralatan bagi pedagang kue yang berbandrol Rp. 700an juta, yang dimenangkan oleh CV. 9 Bintang. Paket peralatan pedagang ikan Rp. 595 juta yang dimenangkan CV. Teratai dan paket pengadaan peralatan bengkel kecil yang berbandrol Rp. 367 juta, namun gagal dilelang. (Dany)
Post a Comment