Suara Pembaharu ideas 2018

Ternyata, Namibia negara dengan hasil bumi berlimpah adalah rebutan negara-nagara adi daya. Namibia sendiri baru bisa bernafas lega dan menjadi negara bebas 21 Maret 1990.

Negara yang menduduki Namibia pertama kali adalah Jerman karena Jerman memilki pengaruh kuat di daratan Afrika yang dibuktikan dengan banyaknya daerah jajahan Jerman di wilayah Afrika.

Jerman menyebut Namibia dengan Afrika Barat Daya. Afrika Barat merupakan jajahan Jerman yang dan merupakan mandate dari Afrika Selatan. Jerman berkuasa di daerah ini selama 35 tahun, berlangsung dari tahun 1884 hingga 1919. Afrika Barat Daya sebelah utara berbatasan dengan negara Angola, sebelah timur berbtasan dengan Boswana, sebelah selatan berbatasan dengan Afrika Selatan, dan sebelah barat berbatasan langsung dengan samudera Atlantik.

Pemerintahan Afrika Barat Daya berpusat di Windhoek. Daerah tersebut selalu menjadi rebutan suku Herero dan suku Nama. Untuk melindungi orang Jerman dari risiko perebutan antarsuku, maka pemerintah mengambil tindakan militer. Tindakan militer tersebut memang sengaja dilakukan untuk menaklukkan suku-suku di wilayah itu. Suku-suku itu nantinya akan diadikan pekerja paksa. Suku Herero yang tidak suka perlakuan orang kulit putih, sering melakukan penyerangan. Lalu Jerman menugaskan orang Prusia yang tidak kenal ampun dalam menghukum, yaitu Jenderal Von Troth.

Melihat perlakuan orang kulit putih yang biadab, Maherero yang menjadi pemimpin suku Herero mengirimkan surat ditujukan pada cubernur. Di tahun berikutnya, Afrika Barat Daya menjadi salah satu provinsi Afrika Selatan dan disetujui oleh South Africa Affair Act.

Afrika Selatan menjalankan sistem politik Apartheid di Namibia. Namun politik itu hanya menguntungkan kaum putih sementara kaum kulit hitam dipindahkan dan mendapatkan wilayah yang sempit. Kepala suku Ovambo, sangat aktif dalam mendukung pemerintah untuk melakukan penindasan kepada SWAPO. Ratusan orang SWAPO dicambuki pada 1973 atas perintah kepala suku Ovambo.

Pada pemilihan selanjutnya, tahun 1975, SWAPO mendapatkan pukulan keras karena lebih dari setengah pemilih memberikan suara. Jelas itu akan menjadi ancaman bagi SWAPO. Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa menganggap keberadaan Namibia di bawah negara Afrika Selatan tidak sah sehingga Afrika Selatan harus sesegera mungkin mengakhiri pemerintahan dan kependudukannya.

Afrika Selatan menolak keputusan PBB. Sekretaris Jenderal PBB, Kurt Wldheim ditugaskan untuk menghubungi pihak yang bersangkutan pada 2 Februari 1972. PBB menginginkan rakyat Namibia mendapatkan haknya untuk merdeka. Namun, usaha PBB gagal. Kemudian PBB mengeluarkan resolusi bahwa SWAPO sebagai otentik rakyat Namibia.

Beberapa pekerja di Namibia membentuk Kongres Rakyat pada 1957. Mereka melakukan protes dan berkampanye. Afrika Selatan langsung mendepotase pihak-pihak yang terlibat dalam aksi kampanye. Rakyat Namibia yang semakin tidak tahan dengan perlakuan Afrika Selatan, mulai membentuk partai-partai.

Kemerdekaan Namibia

Kemerdekaan Namibia dipimpin oleh SWAPO setelah tahun 1966. SWAPO memutuskan untuk melakukan gencatan senjata melawan Afrika Selatan. Namibia mendapat dukungan dari Mahkamah Internasional dan Dewan Keamanan PBB.

Hingga akhirnya PBB harus merancang pemilihan umum untuk menyelesaikan sengketa dua negara ini. Pemilihan umum dimenangkan oleh SWAPO meskipun tidak dapat menang mutlak. Mulai saat itu, SWAPO berhak menyusun pemerintahannya sendiri. Ambisi Afrika Selatan untuk menguasai Namibia tidak berhasil. Maka dari itu, Namibia berhak memperoleh kemerdekaaannya pada 21 Maret 1990.

Post a Comment

Suara Pembaharu

{picture#https://lh3.googleusercontent.com/-KxCpQnd7tqI/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAJk/t239p-tSaZY/s120-c/photo.jpg} Media Online, Suara Pembaharu. Menyajikan Informasi Aktual & Terpercaya. {facebook#http://facebook.com} {twitter#http://twitter.com} {google#http://google.com} {youtube#http://youtube.com} {instagram#http://instagram.com}
Powered by Blogger.