SUARA PEMBAHARU- Sejumlah orang tua siswa mengeluhkan tingginya biaya ijasah yang diminta oleh sejumlah Taman Kanak Kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) di Kota Bitung.
Bahkan menurut informasi yang didapatkan media ini, salah satu RA di Girian Bawah meminta 375 ribu untuk biaya ijasah, Cenderamata, dan cathering perpisahan.
"Ini sudah keterlaluan, masa untuk ijasah dan cenderamata serta perpisahan siswa di TK saja sudah banyak begini" jelas salah satu orang tua siswa yang meminta namanya tidak dipublish, Minggu(8/5/2016).
Kepala Seksi Pendidikan Islam (Kasie Pendis) Kementerian Agama Kota Bitung Rugaya Udin saat dikonfirmasi terkait maraknya pungutan yang dianggap membebani orang tua siswa itu mengatakan bahwa dirinya sudah memanggil seluruh kepala TK/RA yang dibawah Kemenag untuk memberitahukan agar tidak lagi membebani orang tua siswa dengan berbagai pungutan yang tak wajar nilainya.
"Ra atau TK sudah diberikan dana BOS juga dari Kemenag, selain itu ada bantuan siswa miskin, serta banyak lagi dana dana dari pemerintah yang notabene untuk meringankan beban orang tua dan juga tidak lagi ada anak anak yang tidak sekolah karena alasan biaya," jelasnya melalui sambungan telepon seluler.
Rugaya dengan tegas mengatakan bahwa untuk ijasah tidak dipungut biaya. Bahkan berharap untuk kegiatan seremonial tidak perlu bermewah mewah.
"Saya tegaskan bahwa tidak ada biaya untuk pengambilan ijasah di RA dibawa Kemenag, sedangkan untuk sekolah yang dibawa yayasan sebaiknya tidak meminta biaya ijasah juga, "tegasnya.
Sedangkan untuk kasus sekolah atau RA yang ada di Girian Bawah itu, menurut Rugaya, dirinya sudah memanggil dan mencoba konfirmasi kepihak kepala RA, dan menurut keterangan mereka itu sudah disepakati oleh orang tua siswa.
"Kata kepsek sudah disetujui oleh orang tua siswa, walaupun kenyataannya sudah banyak yang melapor kepada saya terkait pungutan 375 ribu itu, dan itu memang nilainya sangat besar" tutupnya.(Arham dila Licin)
Post a Comment