 |
| Ilustrasi |
Orang tua Korban Rina menceritakan kejadian yang memiluhkan itu. Awalnya kejadian terjadi pada akhir bulan Januari 2016 dimana korban dipanggil dua teman perempuannya. "Pengakuan anak saya, dia di panggil dua orang temannya dan menuju ke Bolangitan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut)," ujar ibunya.
Menurut dia, di Bolmut dia (korban) diberikan paksa mencicipi narkoba jenis ganja oleh teman yang menjemput. Kemudian korban digiring ke suatu penginapan, disuatu penginapan korban dalam posisi mabuk narkoba di paksa untuk membuka bajunya. "Dia mengaku, didalam kamar penginapan dia di perkosa lelaki secara bergantian sekira ada 15 orang lelaki. Anak saya sempat minta tolong keluar penginapan tapi karena sudah mabuk dia balik ke kamar," terang ibunya hingga meneteskan air mata.
Ibu menjelaskan, setelah di Bolangitan Bolmut korban dibawah ke Provinsi Gorontalo. Di sana korban kembali di perkosa kembali. "Dari pengakuan korban diperkosa lagi oleh empat lelaki diantaranya ada oknum polisi, itu dia katakan kepada saya," jelas dia.
Dia menambahkan, setelah itu korban dibawah pulang setelah dari Gorontalo. Saat itu posisi korban dalam keadaan tragis saat pulang ke rumah. "Anak saya trauma dengan kejadian itu, hingga dia saat pulang sudah tidak lagi mengenai saya sebagai ibunya dan adik-adiknya" tambah dia.
Lanjut ibu korban, sudah membuat laporan ke Polresta Manado, tapi dilimpahkan ke Polda Sulut dari Polda Sulut dilimpahkan ke Polda Gorontalo. "Tapi tindak lanjut laporan masih jalan ditempat, belum di lakukan tindak lanjut, dua perempuan yang di panggil Polda Sulut pun hanya di tahan satu hari dan dilepaskan," pungkas dia.(IH)
Post a Comment