SUARA PEMBAHARU- Wakil Walikota Bitung Ir. Maurits Mantiri didampingi Wakil Ketua TP PKK Kota Bitung Rita Mantiri-Tangkudung, ST bersama Kadis Kesehatan, Kadis Kebersihan dan Kepala BPM-PK pada Jumat pekan lalu berangkat ke makasar untuk mengikuti studi banding. beberapa laporan dan hasil studi yang dilakukan Pemerintah Kota Bitung adalah sebagai berikut.
*Kadis Kesehatan melaporkan tentang : Makasar Home Car
Dottoro'ta Makasar Home Care merupakan inovasi pel publik di bdg kesehatan kota makasar yang merupakan pelayanan langsung ke rumah pasien yang memerlukan pelayanan di rumah (pasien emergency).
prosedur pelayanan yaitu pasien yg membutukan pelayanan menghubunggi UGD puskesmas, kemudian dari puskesmas dikirim satu tim home care (mobil karimun) yang terdiri dari 3 orgpang petugas yaitu satu sopir, satu dokter umum dan satu perawat atau bidan apabila berhubungan dengan kasus kebidanan, yang telah dilengkapi dgn peralatan emergency,
Pasien langsung diberikan penangganan oleh tim Home Care, tapi jika oasien memerlukan penanganan rujukan ke RS maka pasien tersebut langsung dibawa ke RS oleh tim Home Care.
Home Care menggunakan mobil kecil (karimun) dengan pertimbangan kendaraan ini bisa melayani pasien yang tempat tinggalnya dijalan jalan sempit (gang, Red).
*Kadis Kebersihan melaporkan tentang Inovasi Bank Sampah
- pengolahan sampah di kota makassar berbentuk uptd dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan yaitu uptd bank sampah.
- untuk menghidupkan bank sampah, walikota makassar mewajibkn semua ASN menjdi nasabah demikian pula bagi semua RT diwajibkan untuk membentuk bank sampah unit.
- di kota Makassar sendiri tidak terdapat TPS (tempat penampungan sementara) sampah.
- pemerintah memberikan fasilitas penampungan sampah berupa kantong plastik dan masyarakat wajib melakukn pemilahan, hasil pemikahan organik masuk ke kompos, dan non organik ke bank sampah yang ada ditiap RT dan sisa yang tidak digunakan lagi dikantongi dan di bawa ke tepi jalan antara jam 18:00 sampai 20:00 untuk selanjutnya di angkut oleh petugas Dinas Kebersihan, Dan diluar jam tersebut, tidak di perkenankan untuk dibawa ketepi jalan yang artinya sampah disimpan dirumah masing masing dan akan dibawa pada hari berikutnya. Dan jika ketahuan membawa sampah ditepi jalan diluar jam yang ditentukan akan didenda sesuai peraturan daerah (Perda).
Dikota Makassar ada 9 indikator yang menjadi penilaian kinerja perangkat Rw dan RT, sekaligus ladang untuk menejar insentif, Yaitu :
1. Lorong Garden
2. MTR (Makassata' Tidak Rantasa).
3. Bank Sampah
4. Retribusi Sampah
5. Pajak Bumi dan Bangunan
6. Sombere'
7. Smart Card
8. Administrasi RT dan RW
9. Control Sosial Activity
Sejauh ini jumlah insentif tertinggi untuk RW dan RT berjumlah Rp 1.000.000,-
9 indikator tersebut secara akumulatif (nilai RW & RT) akan menentukan suatu kelurahan akan menerima dana paling tinggi 2 Miliar tiap Kelurahan yang rencananya akan diterapkan pada Tahun Anggaran 2017.
Selain itu, kota Daeng ini Juga memiliki Inovasi Pelayanan yang diberi nama "Sentuh Hati"
Dimana setiap Lurah diwajibkan mengetuk setiap hari 20 pintu rumah/kunjungan per keluarga untuk menanyakan kabar, menerima keluhan/kritik/usul/saran dan sebagainya, yang akhirnya tercipta hubungan silahturahmi yang baik antara pemerintah kelurahan dengan masyarakat sehigga menjadi pemacu tumbuh dan meningkatnya peran/partisipasi masyarakat terhadap tercapainya Visi dan misi pemerintah. (ADL)
Post a Comment