Ditulis di Pojok Negeri, 4/8/2016.
![]() |
Razikin Juraid |
Namun hari-hari kalangan ilmuwan, pengamat dan publik kemudian digemparkan dengan hasil survei dosen Fakultas Psikologi UI Prof. Hamdi Muluk, survei tersebut menempatkan Basuki pada posisi teratas secara intelektual dibanding bakal calon lain bahkan diatas seorang Yusril Ihza sekalipun, jelas survei itu kontroversial dan dipertanyakan secara metodologis serta dicurigai kental dengan pesanan sponsor.
Surevi tersebut, menurut saya berupaya menggiring persepsi publik, Basuki sedang dibranding sebagai sosok yang pintar, cerdas. Survei itu juga sekaligus menjadi sugesti tersendiri bagi Basuki untuk tampil percaya diri menghadapi siapapun yang ingin mempersoalkan kebijakan Basuki sebagai Gubernur. Termasuk keinginan Basuki menolak cuti bagi calon petahana.
Survei tersebut pada akhirnya sangat membahayakan bagi mentalitas Basuki, yaitu dapat menjadikan Basuki sebagai sang megalomania, yaitu orang yang narsistik, merasa paling hebat, paling jujur, paling benar. Hal ini akan tidak kompatible dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Jika pada hari-hari kedepan sakit mental Basuki sebagaimana yang dikatakan Bung Rocky Gerung bertambah parah, jika Basuki melabrak logika primer demokrasi. Salah satu orang yang paling bertanggungjawab adalah Hamdi Muluk.
Post a Comment