SUARA PEMBAHARU- Kelangkaan gas elpiji 3 kg beberapa pekan terakhir ini kembali meresahkan masyarakat Kota Bitung. Harga kebutuhan paling vital ini tiba tiba meroket.
Menurut keterangan Faruq Abdul Kadir (50), warga Girian yang sehari harinya berjualan makanan ini mencurigai adanya permainan oleh oknum agen elpiji dengan pemilik warung klontong yang mengecer elpiji yang disubsidi pemerintah ini. Pasalnya, sejak Pertamina membatasi dan memintah agen lebih ketat dalam penjualan elpiji 3 kg, disaat itu pula barang tersebut sering menghilang dari pasaran.
"Agen sering kosong, tapi diwarung atau kios kios stoknya sangat banyak dan harganya mencapai 25 ribu Rupiah. Saya mencurigai adanya permainan antara oknum agen dan oknum kios yang menampung elpiji yang seharusnya hak semua masyarakat," kata Aba, sapaan akrab Faruq, Jum'at (12/8/2016).
Aba juga meminta kepada pihak yang berkompeten untuk turun melakukan kroscek dan menindak agen elpiji yang ditemukan lakukan permainan "kotor" ini, serta merugikan masyarakat kota Bitung.
" Mudah mudahan pihak terkait bisa turun melakukan kroscek dan menindak tegas oknum agen nakal yang merugikan masyarakat tersebut," tutupnya.(Licin)
Post a Comment