SUARA PEMBAHARU - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melalui Kepala Dinas (Kadis) mengakui bahwa ke tujuh puskesmas yang ada di daerah ini sedang mengalami kekurangan obat-obatan.
Hal tersebut disebabkan proses tender pengadaan obat yang belum berhasil dilakukan.
"Tak ada yang mau, karena harga sesuai e-Katalog. Mereka (pihak ketiga) tak mendapatkan untung. Belum lagi dipotong pajak," bebernya, beberapa waktu yang lalu kepada sejumlah media.
Padahal, katanya, proses tender sudah dilakukan beberapa kali sejak bulan Maret silam. Bahkan tender pengadaan obat diutamakan dari proses tender fisik. Pihaknya pun terpaksa melakukan penunjukan langsung.
"Total ada Rp 3 miliar untuk pengadaan obat. Untuk Rp 1,3 miliar tetap tender, sisanya sudah penunjukan langsung," jelasnya.
Situasi ini terjadi hampir diseluruh daerah di Indonesia. Sebab harga obat sama dengan harga di e-Katalog.
"Ada ribuan obat yang kita akan lakukan pengadaan. Dalam pertemuan nasional dengan LKPP dan BPK kami sudah sampaikan situasi ini," ungkapnya.
Kendati membutuhkan obat, namun dia meyakinkan kondisi pelayanan kesehatan di Boltim tetap berjalanan normal. Dalam pengelolaan obat-obatan masih terpusat di dinas kesehatan.
"Semua dapat diatasi. Puskemas yang membutuhkan disalurkan sesuai permintaan dan dievaluasi penggunaannya," katanya. (Dany)
Post a Comment