Kepsek Napu Bantah Ada Pungli Di SMUN 1 Kotabunan

Boltim, suarapembaharu.com - Kepala Sekolah Menengah Umum Negeri 1 (SMUN 1) Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Dra Sriwati S. Napu dengan tegas  membantah adanya Pungutan liar (Pungli) di sekolah model tersebut. Dijelaskannya, sekitar 79 siswa dimintai uang pengayaan karena sekolah tidak ada dana untuk biaya pengayaan tapi hal tersebut atas kesepakatan bersama.

Kepsek Napu saat diwawancarai awak media

"Ujian Nasional adalah tanggung jawab Pemerintah dan Sekolah, sementara pemerintah belum ada bantuan untuk sekolah ini. Dana Bos juga belum dicairkan, sementara biaya pengayaan tidak boleh diambil dari dana Bos, sehingga atas kesepakatan wali murid uang pengayaan di tanggung wali murid dan seluruh wali murid pun setuju," papar Kepsek Napu.

Nada yang sama dikatakan Ruslan Makalalag, salah satu wali murid SMUN 1 Kotabunan, dirinya menduga ada oknum tertentu yang sengaja menjatuhkan nama baik Kepsek Napu.

"Waktu rapat terkait membicarakan uang pengayaan semua angkat tangan dan bilang setuju. Yang saya sesalkan dari 79 wali murid yang tadinya setuju, kenapa jadi begini. Saya pikir, ini bukan dari pihak wali murid yang keberatan tapi ada orang yang punya kepentingan dan dengan sengaja menjatukan citra Kepsek dan Sekolah ini," sambung Makalalag.

Terkait ada laporan bahwa ada Pungli di Sekolah tersebut, Kepsek Napu mengundang seluruh wali murid kelas 3 guna membicarakan hal tersebut.

Pantauan wartawan suarapembaharu.com, sejumlah wali murid yang diundang Kepsek Napu, semuanya sepakat dengan uang pengayaan tersebut. Bahkan ada wali murid yang sengaja mengundang wartawan agar media tahu bahwa memang ini adalah kesepakatan bersama. (Gunawan Mamonto)