![]() |
Niklas Tumbal Salah Satu Pemilik Lahan Menangis Pada Saat Menyampaikan Apirasi |
Saling bergantian, Rapat yang di pimpin langsung oleh ketua Komisi C Supermen Gumolung itu pun hujan instruksi dari pemilik lahan karena tidak puas dengan patokan harga tanah yang di tentukan Tim Apresial.
Salah satu warga Kelurahan Kadoodan Kecamatan Madidir, Niklas Tumbal tak tertahan air matanya ketika menyampaikan suatu keluhan di depan Tim apresial dan Kepala Kantor Pertanahan Sulawesi Utara menyangkut harga tananya yang di hargai sebesar Rp.58.000 per Meter.
"Bapak-bapak yang terhormat tolong menilai harga barang seseorang itu dengan hati jangan dengan mata karena kami ini orang susah yang tak punya apa-apa, saya kira pemerintah itu membelah rakyat tetapi pada kenyataanya bikin susah rakyat," Ucap Niklas sambil usap air matanya yang jatuh.
Ditempat yang sama Edy Sondankh mengatakan kepada Tim Apresial seperti Pok-Pok (setan) karena pada saat tim apresial turun untuk meninjau kelurahan yang terkena dampak jalan tol manado-bitung masyarakat pemilik lahan tidak tau menau
"Kami di sini sebagai yang punya tanah tidak perna di libatkan pada saat pengukuran, tiba-tiba sudah ada patokan harga tampa negosiasi dengan yang punya tanah, ini kan jadi pertanyaan masyrakat," Beber Sondankh dengan nada bingung. (Yaser Baginda)
Post a Comment