Pemda Bakal Perdakan Adat Tulude

Motongkad, suarapembaharu.com - Pemerintah kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), bakal menjadikan Adat yang berasal dari Nusa Utara (Sangihe) yakni Tulude sebagai peraturan daerah (Perda). Hal ini yang menjadi permintaan warga Sangihe  yang sudah puluhan tahun tinggal di Kabupaten Boltim.

Bupati Boltim Sehan Landjar SH

"Kami meminta kepada Bapak Bupati Boltim Sehan Landjar untuk dapat menetapkan peraturan daerah terhadap adat kami," ujar ketua BPD Desa Jiko Utara saat menyampaikan sambutan pada acara Tulude beberapa waktu lalu. Menurut mereka, hal ini perlu diprioritaskan  karena Tulude bagian dari jiwa mereka.

Warga Boltim yang berdarah Sangihe sangat menginginkan adat Tulude ini diperdakan, agar supaya bisa digelar setiap tahunnya.

Sementara Bupati Boltim Sehan Landjar SH,  berjanji akan mewujudkan keinginan warga Boltim berdara Sangihe tersebut. Dalam sambutannya pada waktu itu, ia mengatakan akan mengupayakan adat Tulude akan diperdakan.

"Pasti, pasti dan pasti. Adat Tulude kita  akan usulkan agar diperdakan," ungkap Sang Motivator julukan Bupati Landjar.

Dikatakannya, adat istiadat di Boltim harus dikembangkan, sebab hal tersebut akan menjadi ikon pariwisata di Boltim.

"Sisa kepemimpinan saya dan rusdi gumalangit, akan memprioritaskan potensi wisata di Boltim, agar Boltim akan lebih maju. Sedangkan adat Tulude ini, adalah salah satu penarik infestor untuk datang ke Boltim," sebut Bupati Dua periode ini.

Eyang, sapaan akrab Bupati Boltim ini, sangat menginginkan agar  semua adat di Boltim dapat dikembangkan. "Bukan hanya Tulude yang dikembangkan, tapi adat lain seperti Maengket, Kabasaran, Cakalele, Tari Adat Mongondow Karibombang, Dayango, Kuda Lumping, dan Reok yang berasal dari Jawa, itu harus dikembangkan menjadi budaya Boltim," kunci Bupati yang juga Ketua DPW PAN ini.

Gunawan Mamonto