Suara Pembaharu ideas 2018

Manado, suarapembaharu.com - Pemikiran Aditya Anugera Moha, terkait Ekonomi, Poltik dan Kesehatan yang dicurahkan dalam sebuah karya buku berjudul "Ekonomi, Politik dan Kesehatan Indonesia" dibedah tiga pakar di Sulawesi Utara, dengan mengambil tempat di Rumah Kopi Classic RA, Ternate Baru, Sabtu (8/4).

Tiga pakar tersebut dengan spesifik keilmuan yang berbeda yakni, Dr Taufik pasiak yang mengulas dari sisi kualitas pelayanan kesehatan, Dr Ferry Daud Liando dari sudut pandang kebijakan politik DPR dan pemerintah serta Dr Noldy Tuerah, pakar ekonomi dari sisi kebijakan anggaran.

Pasiak sendiri saat mengulas buku, menitikberatkan permasalahan Indonesia dalam sisi pelayanan kesehatan publik yang dinilainya 'tebang pilih.' Menurutnya, prinsip-prinsip melayani tergantung faktor ekonomi, kedekatan politik dengan penguasa.

Taufik menyentil bahwa masih banyak dokter maupun paramedis melakukan praktek yang tidak diketahui konsumen.

"Buku Aditya karya Aditya menjadi bacaan wajib bagi para aktivis, bahkan saya merekomendasikan untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran agar membacanya," ujar Pasiak, pakar otak dari Universitas Sam Ratulangi Manado dan juga pengurus MUI Sulawesi Utara ini.

Sementara itu, Dr Ferry Liando memberikan tanggapan positif terhadap karya ADM. Pengajar di FISIP Unsrat Manado ini mengilustrasikan betapa pentingnya aktivitas positif dan kerja-kerja konstruktif yang dilakukan para wakil rakyat yang direspon masyarakat.

"Semakin bagus dan berkualitasnya pelayanan akan sangat menentukan tingkat kepercayaan publik masyarakat terhadap pemimpinnya," papar Liando.

Sedangkan Noldy Tuerah menyentil soal politisasi anggaran di sektor paling penting di Indonesia. Menurut Noldy ada tiga persoalan paling penting yang harus diutamakan pemerintah, yaitu pendidikan, ekonomi dan kesehatan.

"Sayang kebijakan pemerintah sangat minus mendukung tiga tema tadi," ujarnya.

ADM mengakui buku itu ditulis sebagai upaya mendorong terwujudnya pelayanan kesehatan memadai bagi masyarakat Indonesia.

"Buku ini ditulis karena latar belakang saya sebagai anggota DPR RI sejak 2009. Buku ini merupakan refleksi saya selama menjadi anggota DPR dalam melihat dinamika ekonomi, politik dan kesehatan di Indonesia," ujarnya.

Ia berterima kasih atas respon positif peserta diskusi terhadap buku setebal 192 halaman itu. Dalam diskusi yang dipandu Idham Malewa, peserta bedah buku ini antusias berbagi pendapat. Mereka yang hadir adalah akademisi, politisi, budayawan, aktivis, hingga penulis buku.

Sahrul Setiawan

Post a Comment

Suara Pembaharu

{picture#https://lh3.googleusercontent.com/-KxCpQnd7tqI/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAJk/t239p-tSaZY/s120-c/photo.jpg} Media Online, Suara Pembaharu. Menyajikan Informasi Aktual & Terpercaya. {facebook#http://facebook.com} {twitter#http://twitter.com} {google#http://google.com} {youtube#http://youtube.com} {instagram#http://instagram.com}
Powered by Blogger.