Suara Pembaharu ideas 2018

Boltim, Suarapembaharu.com - Wilson Sihure (58) berjalan terpincang-pincang saat melakukan aktifitas di perkebunan kelapa Desa Dodap Pantai, Kecamatan Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur, Kamis(27-7-2017).

Lelaki asal Sitaro ini rela bekerja di perkebunan kelapa, karena untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Walaupun pria ini adalah penyandang disabilitas karena kaki kanannya cacat sejak berusia 11 tahun. Namun, hal itu tak pernah membuat Wilson menyerah untuk terus berusaha.

"Kaki saya cacat sejak umur 11 tahun, sekarang sudah 58 tahun. Hampir 47 tahun berkerja terpincang-pincang seperti ini, " ujar Wilson saat berbincang dengan awak media ini.

Menurutnya, sejak saat itu hingga hari ini, Opa Wilson tak pernah menerima bantuan dari pemerintah. Walaupun tidak pernah berharap akan dapat bantuan, namun Wilson meminta kepada pihak terkait agar menyalurkan bantuan tepat sasaran.

"Saya bukan berharap pada bantuan pemerintah, akan tetapi sebaiknya penyalurannya dilihat dulu, mana yang lebih membutuhkan," jelasnya lagi.

Untuk membiayai kehidupan keluarga, terpaksa Opa Wilson bekerja secara serabutan siang malam. Saat malam di laut siangnya membantu istri memungut kelapa dikebun.

"Saya dibantu istri untuk bekerja diperkebunan kelapa saat siang. Kadang-kadang menangis kalau lihat istri yang naik kelapa, saya dibawah memungut kelapa, malam hari saya kadang pergi cari ikan di laut, " ujar Wilson lagi.

Sedangkan  Withan Badoa (60) yang juga penyandang disabilitas akibat kedua tangannya terbakar dan mengakui bahwa tidak pernah sekalipun menerima bantuan dari pemkab Boltim dalam hal ini Dinas Sosial.

" Sekitar lima tahun lalu, kedua tangan saya terbakar dan sampai detik ini tak pernah mendapat perhatian dari pemerintah," ujar Badoa.

Sangadi (Kades, Red) Dodap Pantai Frangki Manoi saat dikonfirmasi mengatakan, memang tahap pertama ada bantuan yang akan diberikan kepada warga.  Bantuan tersebut akan diberikan kepada kelompok tani, nelayan dan tukang bangunan.

"Kami akan berikan 10 unit katinting kepada nelayan, 10 unit mesin paras pada petani serta 6 unit mesin tukang," ujar Frangki.

Lanjutnya, untuk warga cacat sudah dilakukan pendataan, kemudian telah dimasukan ke Dinas Sosial. Dan hasil pendataan pihaknya warga miskin sebanyak 47 kepala keluarga dan  warga penyandang disabilitas sebanyak  6 orang.

" Selama ini sifatnya kami pemerintah desa hanya mendata dan menyerahkan ke instansi terkait dalam hal ini Dinas Sosial," ungkapnya.

Reporter : Gunawan Mamonto
Editor : Arham Licin
Foto : Gun

Post a Comment

Suara Pembaharu

{picture#https://lh3.googleusercontent.com/-KxCpQnd7tqI/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAJk/t239p-tSaZY/s120-c/photo.jpg} Media Online, Suara Pembaharu. Menyajikan Informasi Aktual & Terpercaya. {facebook#http://facebook.com} {twitter#http://twitter.com} {google#http://google.com} {youtube#http://youtube.com} {instagram#http://instagram.com}
Powered by Blogger.