Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe Ir Felix Gaghaube, kondisi ini memang telah berlangsung selama beberapa hari terakhir dan masih berlaku bagi para publik atau masyarakat pembeli.
"Setelah dicek di lapangan, ternyata harga jual untuk rica atau cabe rawit per kilonya bernominal Rp60 ribu. Ternyata penerapan harga jenis bahan makanan ini, lebih mendominasi jenis bahan makanan lainnya yang tidak mengalami kenaikan harga," ungkapnya.
Pula ditambahkan, berbeda dengan penerapan harga jual rica atau cabe rawit yakni sebelumnya hanya berkisar Rp40 ribu per kilogramnya, dan penerapan nilai dimaksud justru naik. Mekanisme pasar yang berlangsung tentunya turut mempengaruhi daya beli publik atau masyarakat pembeli, dan kemungkinannya juga karena pasokan terhadap bahan makanan berupa rica atau cabe rawit berkurang.
"Lagipula untuk produksi lokal terhadap bahan makanan berupa rica ini dimungkinkan masih kurang guna memenuhi permintaan pasar. Termasuk produksi rica di wilayah perkebunan Malamenggu, juga penerapan harganya hampir sama dengan harga di pasar tradisional," tandasnya. Meski begitu, berharap agar kondisi ini tidaklah bertahan lama, dan bisa normal kembali, apalagi menjelang puncak hari raya Idul Fitri 1439 H. (Enal)
Post a Comment