Penulis ;
Sahrul Setiawan (wartawan suarapembaharu.com)
Kebersamaan Vicky dan AI |
BERSAMA memang tak
harus selamaya, siapapun akan memilih jalannya sendiri disaat yang tepat. Kini,
kata berpisah menjadi pilihan GS Vicky Lumentut (GSVL) dan Harley Mangindaan (Ai)
menuju pemilihan walikota (Pilwako) Manado 2015.
Lima tahun bersama membangun Manado, duka cita bersama, lelah
bersama bahkan tertawa bersama ternyata tidak membuat ikatan GSVL dan Ai untuk
bersama di Pilwako 2015. Sepertinya segala hal yang dilalui lima tahun terakhir,
tidak makin mensolidkan kedua pasangan Pilwako Manado 2010 ini, untuk kembali
bergandengan tangan di Pilwako Manado 2015.
Partai Demokrat yang menghantar GSVL dan Ai sebelumnya, kini
menjadi kunci pilihan keduanya sebagai kendaraan politik di Pilwako Desember
nanti. Antara GSVL, Ai dan Demokrat,
harus diakui memiliki hubungan yang erat, baik itu sebagai kader partai, hubungan
emosional juga hubungan kekeluargaan.
Sang Walikota Manado, GS Vicky Lumentut yang lebih dikenal
sebagai birokrat, politisi handal, tokoh Sulut dengan sejumlah karier gemilang.
Merubah haluannya di 2011, dari birokrat ke politik praktis dan terlibat aktif
sebagai kader Partai Demokrat. Di tahun 2011 pula, GSVL terpilih dan memegang
amanah sebagai ketua DPD Partai Demokrat Sulut periode 2011-2016.
GSVL yang meraih Doktor Faculte des Sciences et Techniques,
Universite Aix Marseille Ill Perancis ini, telah malang melintang dengan
sejumlah jabatan strategis. Berselang setahun setelah tepilih ketua Patai
Demokrat Sulut, GSVL ikut berkompetisi meraih Ketua Asosiasi Pemerintah Kota
Seluruh Indonesia (APEKSI) melawan rekan sejawatnya walikota Surabaya, putra
Romboken ternyata mampu meraih Ketua APEKSI periode 2012-2016.
Sedangkan, Harley Mangindaan yang kini menjabat wakil
walikota Manado, adalah putra Wakil Ketua MPR RI, E. E Mangindaan. Mangindaan
senior yang juga menjabat ketua Dewan Pembina DPP Partai Demokrat periode
sebelumnya, dikenal dekat dengan Ketua umum dan pendiri Partai Demokrat, Susilo
Bambang Yudhoyono.
Walau Ai tidak pernah terjun langsung dalam politik praktis sebelumnya,
maupun tercatat sebagai kader Partai. Tapi figur yang satu ini, diyakini mampu
mendapatkan Surat Keputusan (SK) DPP Demokrat sebagai calon walikota Manado
dari partai Demokrat, karena kekuatan ayahnya yang memiliki posisi strategis di
DPP Partai Demokrat dan memiliki hubungan emosional dengan SBY.
Gelar akedemisi didapatkan Ai sebagai Doktor Ekonomi di Universitas
Hasanudin dengan disertasi terkait potensi pariwisata. Ai sendiri dikenal sosok
familiar dan merakyat, maka tidak jarang dirinya sering disebut-sebut warga Manado
memiliki kemiripan dengan Presiden RI Joko Widodo. Penilaian tersebut didapatkan
karena sejak terpilih sebagai orang nomor dua di Kota Tinutuan 2010, Ai ternyata
lebih banyak menghabiskan waktu turun lapangan untuk bertemu dan berdialog bersama
masyarakat. Tidak heran Lembaga survey SRMC, melansir Ai sebagai figur paling
merakyat di kota Manado.
Tapi, sekian
banyak karier dan pengalaman kedua figur tersebut, ternyata belum menjadi
syarat utama untuk diakomodir partai berlambang Mercy. Inilah kisah antara GSVL, Ai dan Demokrat di 2015 yang
bersama di 2010 tapi memilih berpisah di 2015.
Post a Comment