Suara Pembaharu ideas 2018

Ketua IMM Sulut, Adlan Ryan Habibie
SUARA PEMBAHARU – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Utara (Sulut) menyerukan kepada seluruh kader Sulut untuk lawan dan turun ke Jalan, atas tindakan represif kepolisian terhadap aktivis IMM yang melakukan demo di Istana Negara pada 1 Juni 2015. Hingga mengakibatkan tiga kader IMM mengalami luka tembak senjata karet dan sejumlah mahasiswa mengalami luka pukul.

Ketua IMM Sulut, Adlan Ryan Habibie merasa geram dengan perlakuan kasar kepolisian kepada kader IMM yang melakukan aksi, dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila. Tindakan aparat kepolisian terhadap kader IMM tidaklah bemoral dan wajib diusut sampai tuntas. Hal ini sungguh telah menodhai demokrasi bangsa, yang memberi kebebasan kepada setiap warganya untuk bersuara.

“Kami (IMM Sulut, red) tidak akan tinggal diam dengan aksi kekerasan kepolisian tersebut, hingga mengakibatkan tiga orang mahasiswa terpaksa masuk Rumah Sakit Cipto Mangukusumo dan puluhan lainnya luka-luka, disebabkan terkena pukulan, tembakan peluru karet dan gas air mata,” geram Ryan.

Pola-pola kekerasan terhadap aksi protes dan aspirasi, sudah tidak bisa digunakan di alam demokrasi saat ini. Apalagi perjuangan selalu dilakukan mahasiswa dan pemuda sejak Indonesia belum merdeka hingga masa reformasi.


“Kepolisian seharusnya bisa melakukan tindakan persuasive. Apalagi hal ini dilakukan di Hari Lahir Pancasila yang seharusnya menjadi sebuah refleksi. Pemerintahan Jokowi-JK seharusnya Introspeksi diri, apakah telah menjalankan pemerintahan ini dengan murni dan konsekuen,” tuturnya. (MO3)

Post a Comment

Suara Pembaharu

{picture#https://lh3.googleusercontent.com/-KxCpQnd7tqI/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAJk/t239p-tSaZY/s120-c/photo.jpg} Media Online, Suara Pembaharu. Menyajikan Informasi Aktual & Terpercaya. {facebook#http://facebook.com} {twitter#http://twitter.com} {google#http://google.com} {youtube#http://youtube.com} {instagram#http://instagram.com}
Powered by Blogger.