Ketua Umum KKK Benny J Mamoto dan Theo L Sambuaga |
SUARA
PEMBAHARU – Puncak Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-42 Kerukunan
Keluarga Kawanua (KKK) dengan mengambil tema ‘Bangkit dan Bersinar untuk
Indonesia’ dilaksanakan, Sabtu malam (20/6).
Puncak acara diselenggarakan dengan serangkaian kegiatan HUT
ke-42 KKK, termasuk ibadah syukur yang dilakukan tepat di HUT 21 Mei 2015 di
Gedung Kampus ASMI serta ziarah ke makam sejumlah pendiri dan mantan ketua umum
KKK.
Diantaranya, Hendrik Hermanus Joel Ngantung atau dikenal
dengan nama Henk Ngantung yang lahir di Manado, Sulawesi Utara, 1 Maret 1921
dan wafat di Jakarta, 12 Desember 1991 pada usia 70 tahun, beliau tercatat
sebagai Gubernur kedua Jakarta (1964-1965) dan Wakil Gubernur Jakarta
(1960-1964). Sebelumnya juga, ia dikenal sebagai pelukis. Dalam masa jabatannya
sebagai wakil gubernur dan gubernur Jakarta, Henk membuahkan karya berupa “Tugu
Selamat Datang” di Bundaran Air Mancur Hotel Indonesia (Jakarta), dan
karya-karya lainnya.
Kemudian, Jehezkiel Robert Wenas (Yessy) yang lahir di
Tomohon, Sulawesi Utara, 14 April 1939 dikenal sebagai pencipta lagu yang
karya-karyanya turut membesarkan nama Ernie Djohan, Bob Tutupoly, Titiek
Sandora, Titik Puspa, Vivie Sumanti, dan lainnya. Sedang, Johanis Ngangi lahir
di Tonsea Lama, 8 Januari 1912-Walian Tomohon, 12 November 1982 pernah menjadi
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Minahasa periode
1967-1971.
“Perayaan kali ini ditujukan sebagai suatu aktivitas yang
sarat makna, selain sebagai suatu pesta seni dan budaya. Untuk itu, dalam acara
perayaan ini, panitia mengangkat tiga tokoh Kawanua yang telah memberi warna
dan ikut mengharumkan nama Kawanua, yakni alm Henk Ngantung, Bapak Yessy Wenas,
dan alm Johanis Ngangi. Kita melihat bagaimana masing-masing tokoh tersebut
telah memberi warna waktu dan tempat mereka berada, yang masih dapat kita
nikmati dan bahkan dihargai hingga saat ini,” ucap Ketua Panitia HUT ke-42 KKK,
Fabian B Pascoal.
Theo L Sambuaga dalam sambutannya menekankan pentingnya suatu
kesatuan.
“Benar apa yang telah dikatakan Ketua Dewan Penasehat, Bapak
Benny Tengker bahwa anggota itu satu. Kenyataannya, pengurus ada dua. Momentum
ini, kita jadikan untuk mempersatukan,” tandas mantan anggota Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) Republik Indonesia selama lima periode ini.
Sementara, Letjen TNI (Purn) EE Mangindaan mengajak seluruh
undangan dan masyarakat yang hadir untuk menyanyikan syair lagu religious yang
berbunyi, “Kasih itu lemah lembut, sabar menderita. Jika tanpa, kasih cinta,
hampa tak berguna. Ajarilah kami, bahasa cinta-Mu, agar kami dekat, pada-Mu, ya
Tuhanku….” Selain Irjen Pol (Purn) Dr Benny J Mamoto SH MSi yang menjabat Ketua
Umum KKK, sejumlah tokoh Kawanua yang hadir adalah Pdt Oke F Supit SH MH MBA
(suami alm Rae Sita Supit-Wachjo), Conny Arya Supit, Grace Affan Supit,
keluarga alm Henk Ngantung diwakili Maya Ngantung dan Kamang Ngantung, keluarga
Johanis Ngangi, keluarga Yessy Wenas,
dan sejumlah tokoh serta masyarakat Kawanua.
Ketua Dewan Penasehat Benny Tengker, Ketum KKK BJM, Waketum Angelica Tengker, Bendum Nova Rumondor |
Acara dimeriahkan juga dengan sejumlah sajian seni dan budaya
termasuk Fashion show Kain Bentenan Karema (Kreasi Mayarakat Sulawesi Utara)
dengan desainer Thomas Sigar, Batik Minahasa Correta Kapoyos, music Kulintang
Kawanua Jakarta, Stan-up Comedy oleh Mongol, dan tarian Poco-poco oleh KKK
Kerawang (Jawa Barat). Sejumlah artis yang menyanyikan lagu karya Yessy Wenas
adalah Vivi Sumantri dengan lagu “Di Tepi Danau Tondano”, Titiek Sandora dengan
“Wicoma” dan “Si Boncel”, Jarkids band dengan “Tante Cerewet” dan “Si Jago
Mogok”, Ernie Djohan dengan “Semau Gue”, “Ingin Kembali” dan “Mutiara yang
Hilang”, dan Bob Tutupoly dengan “Mengapa Tiada Maaf”.
Angelina Lasut dengan lagu “Burung Bajingan” dan “Cinta di
Motor Matic”, Mayor Angkatan Darat yang juga mantan bintang radio Leslie
Pieters dengan lagu khusus Minahasa-nya, Arthur Kaunang, serta Adrian Tapada
yang turut menyanyikan lagu “Widuri” bersama Bob Tutupoly. Dari keluarga alm
Henk Ngantung diwakili oleh Maya Ngantung dan Kamang Ngantung, demikian
keluarga Yessy Wenas dan alm Johanis Ngangi. Acara yang dimulai sekitar pukul
17.00 WIB baru berakhir sekitar pukul 23.00 WIB. Ribuan masyarakat Kawanua
turut memeriahkan acara ini. (MO3)
Post a Comment