SUARA PEMBAHARU,- Untuk mencegah Radikalisme pada generasi muda dengan mempertebal wawasan kebangsaan, Jurnalis Online Manado (JAROD) gelar dialog publik (12/09) di Hotel Formosa bersama dengan pengurus JAROD yang dihadiri Kepala badan kesatuan bangsa dan politik kota Manado, Hanny Solang mewakili Pemerintah kota manado, aktivis muda, Jim Robert Tindi dan dosen ahli antropologi, Delmus Puneri Salim serta mahasiswa dari salah satu universitas di Manado.
Ketua JAROD, Amas Mahmud berharap agar partisipasi dari seluruh anggota dialog yang hadir ini bisa berguna dan menambah wawasan kebangsaan dalam mencegah radikalisme untuk kesatuan NKRI demi kemakmuran rakyat Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut Kepala Kesbangpol menyampaikan sejak 2014 sampai tahun ini telah beberapa kali melakukan pelatihan dan mencetak fasilitator dengan berbagai kegiatan mulai dari SD, SLTP, dan SMU untuk menanamkan wawasan kebangsaan pada generasi muda usia dini.
"Tapi apapun yang dilakukan pemerintah tanpa dukungan dari masyarakat tentunya tidak akan berhasil. Selain itu
Kesbangpol juga membentuk tim terpadu dari tni polri, dinas sosial, tim kebakaran, demi memberi rasa aman bagi masyarakat,"ucap Solang.
Sementara itu, Jim Robert Tindi menuturkan bahwa bukan radikalisme yang menjadi ancaman bagi kebangsaan tapi fanatisme. Cara mencegah fanatisme dengan cara memahami nilai nilai yang terkandung didalam ajaran agama.
"Dialog ini begitu penting bagi kita untuk menjaga bingkai NKRI, jangan sampai aksi anarkis yang terjadi saat ini menjadikan kita terpecah belah," ungkap aktivis muda ini.
Di sisi lain, DR. Delmus mengungkapkan bahwa penyimpangan dari generasi muda bisa diatasi dengan cara diberikan fasilitas untuk melakukan kreasi yang positif.
"Generasi muda harus diberikan ruang berekspresi untuk mencegah radikalisme dalam berbagai bentuk," jelas Doktor lulusan Australi ini.
Dialog publik semakin hangat dengan adanya tanya jawab dan bisa berjalan dengan baik. (IRN)
Post a Comment