Suara Pembaharu ideas 2018



Tuntaskan Kebimbangan Payung Hukum Hibah Bencana Di Seluruh Indonesia

SUARA PEMBAHARU, - Pertanyaan sebagian besar warga kota Manado dan kota/kabupaten lainnya di Indonesia terkait penyaluran dana bantuan bencana dari pemerintah pusat, akhirnya terkuak. Ketersediaan dana 1,5 trilyun di kas negara, ternyata tidak dapat dimanfaatkan secara serta merta sebab payung hukum yang ada berbentuk bantuan sosial berpola hibah.

Setelah dikaji, payung ini hukum ini tidak dapat diterapkan karena berada di wilayah abu-abu antara hibah atau bantuan sosial. Problem ini tuntas dengan dikeluarkannya PMK 162/PMK.07/2015 tentang Hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah dalam rangka bantuan pendanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

Ternyata tidak banyak orang yang tahu kalau keluarnya PMK ini sebagai hasil kerja keras dan kerja certas Walikota Manado, G.S. Vicky Lumentut, Deputi Bidang I Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Willem Rampangilay, dan BNPB.

Hal ini terungkap dalam sambutan yang dibawakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Willem Rampangiley ketika membuka Rapat Koordinasi Penandatangan Perjanjian Hibah Daerah. Bantuan Pendanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana TA 2015, di Hotel Lumire Senen Jakarta Pusat, Selasa 6 Oktober 2015.

Selengkapnya sambutan KaBNPB sebagai berikut :
 
yang terhormat, dirjen perimbangan keuangan,bapak doktor budiarso teguh widodo, yang sangat saya hormati para gubernur, kepala daerah atau yang mewakili, deputirehab rekon, kepala bpbd kabupaten/kota, para peserta rapat koordinasi yang saya muliakan.

Selamat sore dan salam sejahtera.

Sebelum saya sampaikan sambutan, ijinkan saya memperkenalkan diri walaupun beberapa tahun terakhir ini saya dan ibu bapak sudah bekerja sama. saya gabung di kementrian sebagai pegawai negeri sipil tahun 2012 setelah 32 tahun berkarir di angkatan laut. nama willem rampangiley saya dilantik sbg ka bnpb yang baru tanggal 7 september 2015 yang lalu, jadi saya masih barang baru, bahasa manadonya new kids on the block.

Jadi saya masih belajar dengan bapak dan ibu sekalian, tapi saya yakin dan percaya, bersama dengan bapak ibu sekalian yang sudah tidak diragukan hasil pekerjaannya selama ini. seharusnya saya sudah harus berada di sumatera selatan, sebagaimana kita tahu, indonesia sementara dilanda kebakaran hutan yang dahsyat, yang sudah berdampak terhadap perekonomian bangsa, tapi juga politik, sosial budaya, dan seterusnya. tapi karena saya mengingat acara ini sangat penting, saya lebih memilih hadir di sini dulu baru saya berangkat.
 
Bapak ibu sekalian, sudah sepatutnya kita memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kita dapat hadir dalam rapat koordinasi penandatanganan perjanjian hibah daerah bantuan pendanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tahun 2015. saya sudah disiapkan oleh deputi dua, sambutan yang cukup panjang. syukur alhamdulilah, sudah dirangkum oleh deputi saya, dan dirangkum dengan baik oleh pak dirjen.
 
Saya sangat berterima kasih, karena di tengah kesibukan ibu bapak sekalian, masih sempat hadir. jauh-jauh datang ke mari. jadi saya sangat apresiatif dengan kehadiran bapak ibu sekalian.
 
Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan.

Pertama, bicara masalah penanggulangan bencana, tidak lepas dari pengurangan risiko bencana. kalau kita lihat paradigma penanggulangan bencana, sekarang sudah berubah yaitu kalau dulu kita bicara mitigasi dan pencegahan, tetapi sekarang sudah bicara tenting pengurangan risiko.

Kalau dulu modalnya terpusat, sekarang ini sudah desentralisasi yang dulunya responsif, sekarang lebih pada upaya kesiapsiagaan. paradigma itu sudah berubah. nah , satu hal yang bagus, pengurangan risiko bencana ini sudah diarusutamakan dalam RPJMN 2015-2019. saya ingin sampaikan bahwa di dalam rpjmn tersebut target bidang penanggulangan bencana yaitu menurunnya indeks risiko bencana pada pusat-pusat pertumbuhan berisiko tinggi.

Sejak dilantik menjadi kepala bnpb konsep menurunkan risiko tersebut belum ada, dan untuk itu mari kita urung rembug bersama. karena masalah bencana ini adalah masalah yang sangat kompleks, tidak hanya bisa diatasi oleh pemerintah, tapi harus bersama-sama, antara pemerintah, swasta, dan masyarakata. tahun ini saya bisa ajukan masterplan, pada akhir tahun 2019 kita dapat menurunkan indeks risiko bencana dengan secara terukur. tapi kita harus mengukur dengan analisa cost and benefit. dengan jumlah sumber daya tertentu kita harus dapat mengukur hasil yang kita capai. bagaimana kita menuangkan itu dalam perencanaan kita sehingga indeks risiko bencana dapat turun.

Kedua, saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kerja keras kementrian keuangan melalui bapak dirjen. saya ingat persis dulu dengan pak walikota manado, g.s. vicky lumentut, kira-kira satu tahun yang lalu saya kita datang kepada kementrian keuangan untuk menyelesaikan masalah ini, jadi alhamdulilah pak vicky hari ini kita bisa menyelesaikan apa yang kita mulai hampir setahun yang lalu. jadi cukup, kalau kita lihat dalam rentang waktu ini kita menyelesaikan penyesuaian dan perubahan peraturan-peraturan kementrian keuangan yang baru menurut saya itu cepat. oleh karena itu kami sampaikan apresiasi yang tinggi terhadap pihak kementrian keuangan.

Sebelum saya akhiri, ada harapan. semua ini bisa berjalan baik jika kita bekerja sama, mulai dari kepala daerah turut mengawasi penggunaan dana hibah. pak dirjen sudah jelaskan rehab rekon dilaksanakan hanya dalam waktu 12 bulan, sehingga perlu supervisi dari kepala daerah guna menjamin serapan anggaran dan kegiatannya terlaksana. keberhasilan ini harus ada kerja sama seluruh stake holders yang ada.

Akhirnya dengan mengucapkan selamat, saya nyatakan kegiatan ini dibuka secara resmi. (*/IRN)


Post a Comment

Suara Pembaharu

{picture#https://lh3.googleusercontent.com/-KxCpQnd7tqI/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAJk/t239p-tSaZY/s120-c/photo.jpg} Media Online, Suara Pembaharu. Menyajikan Informasi Aktual & Terpercaya. {facebook#http://facebook.com} {twitter#http://twitter.com} {google#http://google.com} {youtube#http://youtube.com} {instagram#http://instagram.com}
Powered by Blogger.