Suara Pembaharu ideas 2018

SUARA PEMBAHARU - Merebut DM 1 dalam Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur serentak di provinsi Gorontalo tak semudah membalikkan telapak tangan dan butuh perjuangan keras.

Penentuan  figur seorang bakal calon pun begitu sulit, apa lagi masyarakat saat ini semakin modern dan pintar sehingga tak mudah lagi dibodohi elit politik, yang hanya datang ditengah-tengah masyarakat disaat ada kepentingan dan jika sudah berhasil tak menampakkan hidungnya dimasyarakat.

Pilkada ini sudah menjadi konsumsi keseharian masyarakat dan juga semakin seru diperbincangkan oleh masyarakat gorontalo, jika sebelumnya pembicaraan politik hanya dikonsumsi oleh kelas menengah sekarang sudah semakin terbuka pembicaraannya dimasyarakat baik diwarkop, pangkalan ojek dan bentor serta mahasiswa. Selain ada dua bakal calon yang sudah mengemuka baik lewat koalisi parati dan juga independen lihat saja koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) dan Partai Amanat Nasional (PAN), telah mengusung calon gubernur Zainuddin Hasan dan wakil gubernur Adnan Dambea ataupun bakal calon gubernur Independen Djamrudin Maloho dan wakil gubernur M. Darise yang sudah memasukkan syarat dukungan KTP di KPU provinsi gorontalo jadi dua bakal calon yang telah mengemuka.

Sementara itu ketua DPW PDI Perjuangan Kris Wartabone ketika diminta konfirmasinya lewat pesan singkat mengatakan bahwa PDIP akan menjagokan bakal calon gubernur Hj. Hana Hasana dan wakil gubernur Tonny Yunus digadang-gadang untuk maju, disinggung kesepakatan koalisi PDIP dan PPP belum menjawab belum dibicarakan dengan PPP pada hal jika belumnya PDI-Perjuangan sudah koalisi dengan PPP dan PPP sudah memutuskan bakal calon gubernur Zainuddin Hasan dan H. Sjafrudin Mosii yang akan ditawarkan kepada PDI-Perjuangan namun sepertinya tak satupun nama bakal calon gubernur yang ditawarkan oleh PPP disepakti oleh PDIP dan justru PDIP sendiri menjagokan Hana-Tonny, setelah dikonfirmasi lagi lewat pesan singkat ketua DPW PPP Muhalim DJ. Litty pesan singkatnya belum dibalas hingga berita ini diturunkan, namun akan berusaha akan mendapat konfirmasi lagi dari beliau. Selain PDIP, PPP, PKS, PAN dan Hanura, partai Golkar menjagokan incambent gubernur Rusli Habibie dan wakil gubernur Idris Rahim masih belum berubah keputusannya, dan masih ada empat partai politik tersisa antara lain Partai Demokrat menjagokan Gusnar Ismail namun masih belum mendapat sekutu koalisinya pada hal masih ada Partai Gerindra, PKB dan Partai Nasdem.

Baca Juga :
KPU Boalemo Gelar Sosialisasi Tahapan Pilkada
Ridwan Lahiya: " Pilkada Kota Bitung Cacat Hukum "
Damai Yakin Lolos Bakal Calon Bupati Boalemo

Koalisi partai-partai sepertinya tidak cukup hanya pada komunikasi politik saja namun membutuhkan pemastian dan komitmen baik pengurus yang ada didaerah namun yang lebih penting lagi pengurus masing-masing partai yang ada dipusat karena semuanya pusat yang tentukan kawan koalisinya. Hingga mendekati pendaftaran pasangan calon pada bulan september nanti politisi partai politik terus melancarkan manuver-manuger politik baik sedang memperkuat sekutu koalisinya juga tak kalah penting juga upaya membubarkan sekutu koalisi, jika tidak kuat koalisinya kemungkinan akan hancur dan inilah politik tak ada kawan sejati yang ada hanya kepentingan semata, namun siapapun bakal calon yang lahir nanti semuanya yang menentukan adalah masyarakat sebagai hakim akhir yang menentukan kemenangan. (RH)

Post a Comment

Suara Pembaharu

{picture#https://lh3.googleusercontent.com/-KxCpQnd7tqI/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAJk/t239p-tSaZY/s120-c/photo.jpg} Media Online, Suara Pembaharu. Menyajikan Informasi Aktual & Terpercaya. {facebook#http://facebook.com} {twitter#http://twitter.com} {google#http://google.com} {youtube#http://youtube.com} {instagram#http://instagram.com}
Powered by Blogger.