Pada 24 Agustus 1814, pasukan Inggris yang dipimpin Mayor Jenderal Robert Ross dari Irlandia Utara, menyerang dan membakar bangunan publik, termasuk di antaranya Capitol, markas Angkatan Laut AS, dan kediaman Presiden AS. Pembakaran gedung-gedung itu terjadi selama perang tahun 1812 laluKejadian tersebut tercatat dalam sejarah Perang antara Amerika-Inggris yang juga mengakibatkan Pasukan Inggris membumihanguskan kota Washington, DC pada 25 Agustus 1814.
Pembakaran Washington DC |
Britania Raya awalnya menggunakan strategi defensif, berulang kali menghalau invasi Amerika ke provinsi-provinsi di Amerika Utara Britania. Namun Amerika Serikat berhasil menguasai Danau Erie pada tahun 1813, merampas sebagian Ontario Barat, dan mengakhiri prospek Konfederasi Indian dan sebuah negara bagian Indian di Amerika Barat Tengah yang didukung Britania. Di Amerika Barat Daya, Jenderal Andrew Jackson menghancurkan kekuatan militer negara Creek di Pertempuran Horseshoe Bend 1814. Setelah kekalahan Napoleon pada tahun 1814, Britania mengadopsi strategi yang lebih agresif dengan mengirimkan tiga kelompok tentara invasi dalam jumlah besar. Kemenangan Britinia dalam Pertempuran Bladensburg Agustus 1814 berakhir dengan direbut dan dibakarnya Washington, D.C. Kemenangan Amerika Serikat pada bulan September 1814 dan Januari 1815 mengusir ketiga kelompok tentara invasi Britania di New York, Baltimore, dan New Orleans.
Baca Juga :
Amien Rais, PAN Dan Cita-cita Reformasi
Koesoemah Atmadja, Sosok Kunci Lahirya MA, Disahkan UUD 1945 dan Dilantiknya Presiden Soekarno
Proklamasi Tanpa Kemegahan, Tapi Mengisi Harapan Rakyat
Di laut, kapal-kapal perang dan privatir dari kedua belah pihak saling menyerang kapal-kapal dagang milik satu sama lainnya. Britania memblokade pesisir Atlantik Amerika Serikat dan melakukan serbuan-serbuan skala besar dalam tahap akhir perang. Amerika Serikat berjaya di laut, kapal-kapalnya berduel satu lawan satu melawan frigat-frigat Britania. Di Danau-Danau Besar, kapal Amerika Serikat mengalahkan kapal provinsi Britania seperti di Danau Erie. Pertempuran darat dan laut berlangsung di garis depan antara Danau-Danau Besar dan Sungai Saint Lawrence. Di wilayah Selatan dan Teluk Meksiko terjadi pertempuran darat besar-besaran, tentara Amerika Serikat menghancurkan aliansi Indian-Britania dan memukul mundur kekuatan invasi Britania di New Orleans. Kedua belah pihak saling menduduki wilayah satu sama lainnya, tetapi invasi ini hanya bersifat sementara. Pada akhir perang, kedua belah pihak saling menduduki wilayah satu sama lainnya, namun wilayah-wilayah tersebut dikembalikan setelah ditandatanganinya Traktat Ghent.
Pertempuran-pertempuran besar seperti Pertempuran New Orleans 1815 dan Pertempuran Baltimore 1814 (yang menginspirasi lagu kebangsaan Amerika Serikat "The Star-Spangled Banner") mengakibatkan perasaan euforia "perang kemerdekaan kedua" melawan Britania. Perang ini mengawali "Era Perasaan Baik" ketika permusuhan di antara kedua belah pihak nyaris tidak ada lagi.
Setelah berulang kali berhasil memukul mundur invasi Amerika Serikat, Kanada juga bangkit dari perang dengan perasaan solidaritas dan kebangsaan yang lebih tinggi. Pertempuran-pertempuran seperti Pertempuran Queenston Heights dan Pertempuran Peternakan Crysler dijadikan salah satu ikon oleh orang Kanada. Di Kanada, terutama di Ontario, ingatan terhadap perang memiliki arti nasional yang signifikan karena invasi-invasi Amerika Serikat dipandang oleh orang Kanada sebagai upaya aneksasi oleh Amerika yang berusaha memperluas wilayah Amerika Serikat.
Post a Comment