Sulut, Suarapembaharu.com - Darah kembali mengucur di tanah Palestina, buah dari konflik yang saat ini tengah bergejolak. Israel, dengan segala kebengisannya sungguh tengah menggiring nilai-nilai kemanusiaan ke tiang gantungan sejarah, mati dan membusuk di ujung senapan para serdadunya. Babakan konflik yang telah memakan waktu berpuluh tahun itu, untuk kesekian kalinya kembali berbuntut pada kekerasan bersenjata hingga menghilangkan nyawa sesama.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM ) Sulut melihat ini sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan yang menuntut siapapun untuk bicara dan berpihak. Ini bukan soal penderitaan yang menimpa satu agama tertentu, ini sejatinya adalah soal masa depan kemanusiaan, masa depan perdamaian dan masa depan peradaban setiap manusia, apapun agamanya. Derita kemanusiaan yang kini di tanggung masyarakat Palestina sebetulnya adalah derita kemanusiaan seluruh manusia di belahan dunia ini yang kebetulan saja selonsong peluruh para serdadu anti kemanusiaan itu tak menyentuh tubuh dan batok kepala dari diri dan keluarga mereka saat ini.
Untuk itu, DPD IMM Sulut meminta kepada pemerintah untuk bertindak proaktif dengan situasi ini, mendesak Israel agar segera menghentikan aksi kekerasan terhadap kemanusiaan sembari memilih jalan keluar yang ramah bagi penyelesaian konflik tersebut. Bahkan, jika jalan damai sulit ditentukan, pemerintah dapat menggalang kekuatan untuk membawa problem ini ke tingkat mahkamah internasional atas dasar kekerasan terhadap kemanusiaan.
"Kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mengokohkan semangat persaudaraan di atas nilai-nilai kemanusiaan, sehingga konflik yang serupa tak dapat memasuki teras kebhinekaan bangsa ini, " jelas Ketua bidang Hikmah DPD IMM Sulut, Azhar Hampan, Kamis (27-7-2017).
Reporter: Baim Hinta
Editor : Arham Licin
Post a Comment