Sangihe, suarapembaharu.com - Perhatian pemerintah pusat terhadap pemeliharaan jalan Nasional di Kabupaten Sangihe patut diberikan apresiasi.
Namun belakang perhatian ini menuai protes dan kritikan warga terkait kontraktor pelaksana pekerjaan pemeliharaan jalan Nasional yang ada di wilayah kepulauan ini dinilai asal-asalan.
Pasalnya pekerjaan tambal sulam dalam pemeliharaan jalan Nasional justru rawan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) bagi pengguna jalan.
Kenapa tidak jalan keropos dan rusak yang telah dilubangi oleh pekerja dibiarkan berminggu-minggu tanpa segera ditutupi lagi.
"Jalan Nasional di Sangihe khususnya trans Tahuna-Tamako berliku-liku, kalau upaya pemeliharaan yang dilakukan oleh kontraktor terkesan lambat menutupi jalan yang dilubang maka kecelakaan akan terjadi", jelas Udin dalah satu pengemudi angkutan luar kota.
Demikian halnya yang diungkapkan oleh salah satu pengendara sepeda motor Rendy Saselah yang meminta agar pihak kontraktor jangan hanya mengejar keuntungan pekerjaan proyek tapi mengutamakan keselamatn pengguna jalan Nasional ini.
"Harusnya usai dilubangi segera ditimbun sehingga tidak menganggu kenyamanan pengguna jalan. Sebab kecelakaan akan menghantui pengguna jalan ketika prosedur pekerjaan yang dilakukan kontraktor tidak beres seperti ini", jelas Saselah.
Olehnya Saselah berharap kontraktor dapat memahami kecemasan pengguna jalan Nasional ini.
"Kalau sampai terjadi kecelakaan lalu lintas yang akan menerima resikonya adalah pengguna jalan bukan kontraktor," imbuhnya sambil berharap kontraktor berupaya bekerja profesional.
(ReynaldiTulong)
Post a Comment