Suara Pembaharu ideas 2018

SUARA PEMBAHARU – Tindakan Represif aparat keamanan terhadap kader Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) yang melakukan aksi di depan Istana Jakarta, Senin (1/6) dalam rangka memperingati hari kelahiran pancasila, harus diusut tuntas.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM, Beni Pramula bersama seluruh pengurus, mengecam keras tindakan represif aparat kepada kader IMM dan hal tersebut harus diusut tuntas.

“DPP IMM mengutuk keras tindakan represif aparat yang memukuli kader IMM sampai harus dirawat di rumah sakit dan juga menembaki kader IMMtTepat di bagian tubuh, apalagi kejadian tersebut terjadi disaat masa aksi tidak lagi melakukan aksinya didepan Istana dan dalam perjalanan pulang,” tegas Beni yang juga Presiden Pemuda Asia Afrika.

Sebelumnya DPP IMM yang tergabung dalam Aliansi Tarik Mandat bersama organisasi kepemudaan lainnya, melakukan kritik terhadap pemerintahan rezim Jokowi-JK yang tak lagi mampu mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945. Konsepsi-konsepsi yang dirumuskan oleh founding father, termasuk Trisakti, konsep perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme tak lagi menjadi kiblat bagi bangsa ini. Tak lagi menjadi dasar rujukan bagi pemerintah dalam menjalankan amanah sebagai pemimpin bagi rakyat.

Aksi pun dilakukan dari pukul 14.30 WIB dengan titik kumpul di gedung dakwah Muhammadiyah, melakukan aksi di depan Istana sampai pkl. 17.30 WIB. Diperjalanan pulang, tepatnya pukul 18.15 WIB, ratusan massa aksi diserang polisi. Berawal dari massa aksi melakukan long march dari istana menuju gedung dakwah Muhammadiyah.

“Lalu lintas memang agak tersendat, namun perlahan massa aksi sudah mulai menepi ke bahu kiri jalan. Disaat masa mulai menepi, tiba-tiba aparat kepolisian berdatangan dan mulai memukuli masa aksi yang berada di bagian belakang. Beberapa kader IMM dipukuli. Dua diantaranya harus dirawat di Rumah Sakit,” ungkap Ketua bidang Hikmah DPP IMM Taufan Putra Revolusi.


Lanjutnya, masa aksi yang berada di bagian tengah, ditembaki aparat dengan gas air mata. Satu Immawati harus dilarikan ke RS karena pingsan terkena gas air mata. Seorang kader IMM terluka dibagian perut, karena ditembak gas air mata, tepat di tubuhnya dari jarak dekat. Dan satu lagi kader IMM dengan luka yang sama, harus dirawat di RS, karena tertembak. Sampai saat ini hasil visum belum keluar. Apakah terkena peluru karet aparat atau bukan. Namun menurut korban, dia ditembaki dengan peluru karet. (MO3)

Post a Comment

Suara Pembaharu

{picture#https://lh3.googleusercontent.com/-KxCpQnd7tqI/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAJk/t239p-tSaZY/s120-c/photo.jpg} Media Online, Suara Pembaharu. Menyajikan Informasi Aktual & Terpercaya. {facebook#http://facebook.com} {twitter#http://twitter.com} {google#http://google.com} {youtube#http://youtube.com} {instagram#http://instagram.com}
Powered by Blogger.