Suara Pembaharu ideas 2018

Catatan Hinca IP Pandjaitan (Sekjen Partai Demokrat).
Hinca IP Pamdjaitan
Perjalanan panjang pemberantasan korupsi di Republik ini tak pernah surut. Di lahirkan oleh Megawati dan dibangun serta di besarkan di zaman SBY.

Megawati sebagai seorang Ibu dengan berbagai pengorbanan yang sungguh luar biasa sudah dapat melahirkan institusi pemberantas korupsi di negeri ini.

SBY dengan keteladanan seorang ayah bertanggung jawab membesarkan institusi ini dengan ujian yang sangat berat. Niat dan komitmen untuk menghapuskan korupsi di republik ini tak surut oleh apapun.

Dia tetap tegar melangkah, menginjak siapapun yang ada di depan menghadang langkahnya untuk mebesarkan KPK, sekalipun keluarga atau kerabat satu partainya tak di gubrisnya. Di libas semuanya demi tegaknya KPK memberantas korupsi di Indonesia kita ini.

Hambalang adalah kasus korupsi sangat fenomenal, kebetulan terjadi saat menpora di jabat Andi Malarangeng sejawatnya di partai demokrat, ini ujian terbesarnya, musibah ini juga menimpa partainya. Tapi tekadnya sudah bulat pada penyerahan kedaulatan KPK untuk menyelesaikan kasus ini secara professional.

Saat KRMT Roy Suryo menjabat Menpora menggantikan Andi Mallarangeng pada 15 Januari 2013, salah satu yang sebenarnya ingin dilanjutkan saat itu adalah Proyek P3SON Hambalang, namun saat itu baik DPR (Komisi X) maupun KPK memerintahkan agar Pemerintah -dalam hal ini Kemenpora- samasekali tidak "menyentuh" Hambalang karena statusnya selaku BarBuk Korupsi.Hal ini dikuatkan dengan Keputusan Komisi X DPR-RI yang menyatakan Proyek tersebut harus dihentikan, SBY terus memberikan ruang pada KPK untuk bekerja professional.

Kemudian ketika awal 2014 Menpora sempat prihatin dan care akan "menyelamatkan" aset-aset yang terbengkalai, berkonsultasi ke KPK, masih dijawab "Sebaiknya Jangan menyentuh Hambalang dulu". Jadi kalau sekarang Menpora Imam Nahrawi dan Presiden JokoWi "mendadak" ke Hambalang, apakah memang benar-benar KPK sudah me-release BarBuk Hambalang tersebut untuk diteruskan kembali? Mengapa jaman dahulu tidak? Ada apa dgn KPK sekarang?

Membasmi korupsi adalah komitmen yang panjang. Di butuhkan konsistensi dari generasi ke generasi, kita tahu bahwa Megawati sebagai generasi awal pemberantasan korupsi telah melahirkan KPK, SBY dengan semua konsistensi dan kesungguhannya telah membesarkan KPK dengan berbagai cobaan.

Kini Jokowi sebagai generasi ke 3 haruslah membuat KPK semakin jaya, jangan sampai terjerumus dalam mitos generasi pertama melahirkan, generasi kedua membesarkan dan generasi ketiga menghancurkan…

Tentu kita jangan tinggalkan Jokowi berjuang sendiri untuk tegaknya KPK. Mari kita kawal bersama. Salam.

Post a Comment

Suara Pembaharu

{picture#https://lh3.googleusercontent.com/-KxCpQnd7tqI/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAJk/t239p-tSaZY/s120-c/photo.jpg} Media Online, Suara Pembaharu. Menyajikan Informasi Aktual & Terpercaya. {facebook#http://facebook.com} {twitter#http://twitter.com} {google#http://google.com} {youtube#http://youtube.com} {instagram#http://instagram.com}
Powered by Blogger.