Penulis : Razikin Juraid (Mahasiwa Pasca Sarjana Universitas Indonesia)
Panggung politik adalah tempat pekelahian pikiran yang bermutu, ruang konsolidasinya akal sehat. karena itu, sejatinya panggung politik perlu diisi oleh orang-orang dengan daya pikir yang kuat. Plato menyebutnya sebagai the Philosopher king, bukan tubuh-tubuh tanpa kepala dan satu-satunya suara yang keluar dari tubuh-tubuh itu adalah jengkuran kekenyangan. Politik bukan juga sekedar perkelahian kekuatan isi rekening.
Defisit pikiran dikalangan sebagian politisi hari-hari ini menyebabkan defisit etis dan defisit moral, maka yang terjadi adalah politisi menjalankan agenda utamanya yakni arogansi dan korupsi. Teori-teori politik mutakhir mencoba menjelaskan fenomena ini, misalnya teori oligarki memotret tersajinya perkelahian kekuatan antar rekening dipanggung politik disebabkan oleh reformasi yang hanya menyentuh pada epicentrum kekuasaan tidak mengubah dasar struktur ekonomi politik.
Demokrasi ditunggangi oleh kekuatan oligarki dengan mengubah pola yang tadinya olgarki sultanistik dirubah menjadi oligarki elektoral bahkan yang terakhir demokrasi gelontokrasi. Pada titik itu, politik yang awalnya dimaksudkan sebagai medium perkekalahian pikiran, pertarungan ide, penjumpaan gagasan berubah menjadi pertukaran kepentingan, politik dipratekkan dalam kekuasaan pasar gelap (black market of power). Demikian...
#Selamat istirahat, semoga akal sehat tidak tertidur lelap, sehingga para monster tidak menguasai malam, agar besok kita bisa mengkonsolidasi akal sehat#
Pojok Negeri, 02/11/2015
Post a Comment